Cara Beli Tiket Pakai Uang Elektronik di Pelabuhan Merak-Bakauheni

Cara Beli Tiket Pakai Uang Elektronik di Pelabuhan Merak-Bakauheni

Vadhia Lidyana - detikFinance
Minggu, 12 Mei 2019 19:45 WIB
Foto: Kepadatan di Pelabuhan Merak (Dok. Istimewa)
Jakarta - Kementerian Perhubungan dan PT ASDP Indonesia Ferry akan terapkan pembayaran tiket penyeberangan di Merak-Bakauheni dengan uang elektronik. Hal ini berlaku bagi semua pemudik, yang berkendara maupun tidak.

Berikut langkah untuk membeli tiket kapal di Pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheni.

Pertama, pemudik akan melewati sensor kendaraan. Langkah ini hanya berlaku bagi pemudik yang akan menyeberang dengan kendaraan. Sensor ini berguna untuk menentukan kategori kendaraan termasuk tarif tiket yang harus dibayar. Langkah ini juga sekaligus menentukan tarif penumpang per orangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Nanti kendaraan masuk ke pelabuhan itu disensor. Ada kategorisasi golongan. Misalnya golongan 4A. Kemudian keluar tarifnya," tutur Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi kepada detikFinance, MInggu (12/5/2019).

Kedua, proses pembayaran menggunakan kartu uang elektronik. Kartu yang dapat digunakan adalah keluaran bank himbara (himpunan bank negara), seperti Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BTN. Untuk perjalanan pulang-pergi dengan keluarga, dan juga membawa kendaraan pribadi, penumpang disarankan mengisi saldo uang elektroniknya sebesar Rp 1.500.000-Rp 2.000.000.

"Setelah keluar tarifnya kemudian dibayar non-tunai. Kalau kendaraan pribadi itu Merak-Bakauheuni Rp 375.000, eksekutif Rp 575.000. Kalau aman pulang-pergi Rp 2.000.000, Rp 1.500.000 masih aman. Tapi nggak harus langsung, karena bisa top up," jelas Ira.


Ketiga, proses pemasukan data pribadi dengan e-KTP. E-KTP akan dimasukkan ke dalam card reader. Lalu, data penumpang akan otomatis masuk ke dalam manifest kapal. Proses ini merupakan kerja sama antara PT ASDP Indonesia Ferry (ASDP) dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Direktorat Jenderal Kependudukan Dan Pencatatan Sipil (Dukcapil).

"Ini baru pertama kali perusahaan transportasi Indonesia kerja sama dengan Kemendagri dan Dukcapil. Kita sudah bekerja sama mendapatkan akses, langsung bikin query data-data orang tersebut. Langsung memproduksi manifest yang akurat," ungkap Ira.

Terakhir, penumpang akan diberikan QR Code untuk melakukan pindai ketika memasuki kapal. "Proses terakhirnya nanti sebelum masuk kapal ada QR code baru gate-nya bisa dibuka," tambahnya.

Dengan tiga langkah tersebut, prosesnya hanya memakan 30 detik. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi di mudik lebaran 2019.

"Upaya ini untuk meningkatkan efisiensi, prosesnya nanti 30 detik saja," tutupnya. (das/das)

Hide Ads