"Kawan-kawan menyiapkan lahan backup area itu 350 ha. Itu yang di pelabuhan," tutur Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) Agus H Purnomo, di acara Penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Kemenhub dan PLN Tentang Penyediaan Pasokan Listrik di kawasan Patimban, Senin (13/5/2019).
Backup area tersebut disiapkan untuk mendukung efisiensi logistik di Pelabuhan Patimban. Salah satunya sebagai lapangan penumpukan peti kemas, dan kendaraan bermotor yang akan diangkut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, untuk pembangunan Pelabuhan Patimban sendiri sudah mencapai 25% untuk tahap I. Tahap I tersebut mencakup pembangunan car terminal.
"Untuk tahap I progress-nya sudah 25%," kata Agus.
Nantinya, Pelabuhan Patimban ini dioperasikan sebagai pemecah rute kapal ferry untuk kegiatan ekspor-impor dan sektor industri di Jawa Barat. Karena, selama ini yang menampungnya hanya Pelabuhan Tanjung Priok.
"Memang planning-nya nanti karena pelabuhan besar yang bisa memecah rute kapal hanya Tanjung Priok," tuturnya.
Sebagai informasi, pembangunan Pelabuhan Patimban dilaksanakan dalam 3 tahap, yang mana ditargetkan rampung secara keseluruhan pada tahun 2027.
Proyek ini menelan nilai kontrak Paket 1 sebesar Rp 6 triliun. Sedangkan total rencana biaya Paket 1 yang terdiri dari 3 Paket Konstruksi dan 1 Paket Supervisi hampir mencapai Rp 9 triliun. (dna/dna)