Presiden Direktur Adaro Energy Garibaldi Thohir mengatakan, pihaknya melihat potensi yang masih besar dalam industri penyediaan air bersih ini. Oleh karena perusahaan semakin serius menggarapnya.
"Ya harus serius, karena seperti juga power, kita merasa terpanggil juga. Pertama kebutuhan air bersih di Indonesia sangat minim dan air itu kebutuhan dasar manusia," ujarnya di Jakarta, Rabu (15/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakil Presiden Direktur Adaro Power Dharma Djojonegoro mengatakan, ATM baru saja menandatangani Perjanjian Kerjasama (PKS) untuk menggarap air bersih di Dumai. Proyek itu digarap bersama dengan PT Adhi Karya Tbk.
"PKS dengan Adhi Karuya itu 15 April kemarin. Kami 45%, dia mayoritas," ujarnya.
Proyek tersebut bernilai sekitar Rp 400 miliar. Proyek itu juga bekerjasama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat dengan skema bangun, guna, dan serah (build, operate & transfer/BOT).
Rencananya proyek pembangunan pengolahan air di Dumai itu ditargetkan tahun ini. Kapasitasnya sekitar 200 liter per detik.
Saat ini ATM sudah memiliki 3 pengolahan air di Gresik, Banjar dan Sampit. Gresik sekitar 400 liter per detik, Banjar 500 liter per detik dan Sampit akan dinaikan menjadi 300 liter per detik. (das/dna)