Basuki hingga Ani Yudhoyono Juga Pernah Kena Gusur Lahan Tol

Liputan Khusus Bebaskan Lahan Tol

Basuki hingga Ani Yudhoyono Juga Pernah Kena Gusur Lahan Tol

Danang Sugianto - detikFinance
Minggu, 09 Jun 2019 12:30 WIB
Foto: Ani Yudhoyono dan Pohon Bilalang (Dok. Istimewa)
Jakarta - Belakangan ini Menteri PUPR Basuki Hadimuljono ramai menjadi bahan perbincangan. Dia dipuji lantaran mau mengikhlaskan tanahnya untuk tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu atau Becakayu.

Tapi ternyata, Basuki bukan pejabat atau tokoh pertama yang rumahnya digusur akibat pembangunan tol. Mulai dari artis, tokoh agama, gubernur, anggota DPR hingga seorang Ibu Negara juga pernah digusur.

Kasubdit Pengadaan Tanah Direktorat Bina Marga Kementerian PUPR, Sri Sadono mengatakan, Ibu Negara yang tanahnya pernah digusur adalah Almarhum Ani Yudhoyono.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Istri dari Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu harus mengikhlaskan tanahnya untuk pembangunan Tol Cimanggis-Cibitung. Sayangnya tidak diketahui berapa jumlah tanah yang terkena gusuran.

"Untuk Ibu Ani tidak luas si, hanya tanah bukan bangunan," ujarnya kepada detikFinance beberapa waktu yang lalu.

Menurut Sri, untuk urusan pembebasan lahan jika berhadapan dengan tokoh terkenal ataupun pejabat negara memang justru lebih mudah prosesnya.

"Kalau tokoh kan memiliki pendidikan tinggi, mereka paham dan mau merelakannya demi kepentingan negara," tambahnya.

Selain Ani, ternyata masih banyak tokoh lainnya yang juga pernah kena gusur. Dia mencontohkan seperti Mantan Gubernur Banten Rano Karno dan Ketua PBNU Said Aqil Siradj juga pernah kena gusur.


"Pak Aqil itu kena di Tol Desari, Pak Rano kalau tidak salah tol JORR. Belum lagi artis, pelawak, anggota DPR juga banyak. Mereka tidak masalah," terang Sri.

Untuk tanah Basuki sendiri awalnya tidak terkena gusuran proyek. Sebab rencana awal Tol Becakayu dimuarakan ke utara.

Rencana pembangunan pun diubah. Tol Becakayu disambung dengan Jakarta-Cikampek. Akhirnya rumah Basuki yang sudah dibangun sejak 1990-an terpaksa kena gusur.

"Saya pikir itu contoh yang bagus, Pak Menteri rela melepaskan tanahnya untuk kepentingan negara. Mekanismenya sama, sekarang masih proses ROW belum appraisal (penghitungan harga)," tuturnya. (das/dna)

Hide Ads