Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berencana untuk mengembangkan transportasi berbasis rel di Bandar Lampung untuk angkutan penumpang. Nantinya kereta barang di perkotaan akan digantikan oleh kereta yang mengangkut masyarakat.
"Nah oleh karenanya kita punya satu program yang integrated, yang satu sisi kita akan mengalihkan angkutan barang itu keluar Bandar Lampung. Jadi, tidak ada lagi crossing angkutan batu bara di tengah perkotaan," kata Budi di Stasiun Tanjung Karang, Bandar Lampung, Minggu (30/6/2019).
Hal itu dilakukan agar mampu melayani penumpang secara lebih optimal. Nantinya akan lebih banyak kereta penumpang yang beroperasi menggantikan angkutan barang.
Baca juga: Satu Lagi Bandara Baru Dibuka di Lampung |
Sebagai contoh, Budi menjelaskan sekarang mungkin intensitas kereta di wilayah ini hanya 6 kali. Nantinya, sewaktu-waktu bisa dioptimalkan seperti di Jakarta, yang mana dalam 1 jam bisa 20 kali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi menjelaskan bahwa kereta adalah angkutan masa depan. Kereta ini menjadi suatu angkutan yang bisa digunakan secara masif dan jangkauannya juga luas, mulai dari dalam kota hingga antar kota.
"Nah oleh karenanya kereta akan kita jadikan angkutan masa depan, baik itu untuk commuter atau untuk perkotaan, maupun antar kota," tambahnya.
(dna/dna)