Manajer Humas PAM Jaya Linda Nurhandayani mengatakan banyak penyebab yang membuat sebagian warga DKI sulit mendapatkan air bersih.
"Beberapa penyebab masyarakat belum tersambung air perpipaan, belum adanya jaringan perpipaan di wilayah tempat tinggal," kata Linda kepada detikFinance, Jakarta, Kamis (8/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyebab lainnya adalah banyak masyarakat DKI yang lebih memilih menggunakan air tanah pun menjadi salah satu penyebabnya.
Selanjutnya, kata Linda, banyak warga DKI yang ternyata bertempat tinggal di lokasi yang ilegal. Sehingga, pihak PAM Jaya tidak bisa menyalurkan air bersih ke sana.
"Masyarakatnya berada di area illegal settlement. PAM Jaya tidak bisa masuk ke area illegal settlement," jelas dia.
Linda mengungkapkan, cakupan layanan PAM Jaya hingga saat ini sudah mencapai 60%. Ditargetkan pada 2023, cakupan layanannya menjadi 80%, dan pada 2030 seluruh warga DKI Jakarta sudah terlayani air dari PAM Jaya.
Adapun, jumlah pelanggan PAM Jaya hingga saat ini berjumlah 863.165. Guna meningkatkan cakupan layanan, Linda mengajak seluruh masyarakat DKI Jakarta untuk menjadi pelanggannya.
Adapun, cara yang harus dilakukan masyarakat untuk menjadi pelanggan PAM Jaya cukup mendaftar melalui call center 021-29979999 untuk Palyja, dan 021-8690999 untuk pelanggan Aetra.
"Atau bisa datang langsung ke kantor-kantor pelayanan Palyja/Aetra yang terdekat untuk mengisi formulir pendaftaran," kata Linda.
Selanjutnya, Linda mengatakan, masyarakat harus memenuhi persyaratan seperti fotocopy KTP, Kartu Keluarga (KK), dan bukti pembayaran pajak bumi dan bangunan (PBB) terakhir.
"Petugas layanan akan melakukan survei ke lokasi," ungkap dia.
(hek/dna)