Berdasarkan hasil rapat Dinas Perhubungan (Dishub) Cimahi dan Pemprov Jawa Barat, panjang rel (trase) LRT akan membentang sepanjang 20,12 km. Sedangkan stasiun monorel akan dibangun di lima titik yang berbeda.
"Dengan hasil kajian panjang jalur rel 20,12 km. Untuk penerapannya, ke depan akan dibangun berupa monorel atau jalur yang terdiri dari rel tunggal," ucap Kasi Angkutan Dishub Cimahi, Ranto Sitanggang, Senin (9/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ranto menjelaskan dari hasil kajian trase, muncul usulan tujuh segmen untuk untuk menunjang transportasi massal LRT Bandung Raya. Segmen I adalah Leuwipanjang-Caringin-Pasirkoja, segmen 2 Pasirkoja-Cibeureum.
Segmen 3 Rajawali-Cimindi, segmen 4 Cimindi-Cibabat, segmen 5 Cihanjuang-Alun-alun Cimahi, segmen 6 Cimahi-Kota Baru Parahyangan dan segmen 7 Padalarang-Ciburuy.
"Nantinya akan dibangun stasiun monorel awal dan akhir, mulai dari Leuwipanjang dan di Ciburuy," katanya.
Pihaknya sendiri berharap dalam penentuan lokasi stasiun monorel yang berada di Kota Cimahi tetap memperhatikan juga ketersediaan angkutan feeder (pengumpan).
"Jangan sampai penentuan titik lokasi stasiun monorel di wilayah yang tidak terdapat moda transportasi angkutan lainnya sebagai feeder," katanya Ranto.
Kendati demikian, informasi seputar LRT Bandung Raya itu baru hasil kajian sementara Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pembangunan fisik pun belum jelas bakal dimulai kapan.
"Kajian tersebut masih belum final. Nanti ada rapat lanjutan akhir untuk finalisasi hasil kajian tadi," ujarnya.
(eds/eds)