Beberapa badan usaha dari Korea yang bergerak pada sektor jasa konstruksi dengan berbagai spesialisasi mulai dari konstruksi bangunan gedung, jembatan, geoteknik, jalan, air limbah, sumber daya air, perlindungan bahaya kebakaran, hingga penanganan bencana alam akan membagikan pengetahuan dan pengalamannya.
Dalam pembukaan KICT Construction Technology Fair 2019, Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin mengungkapkan bahwa acara ini bisa mendorong adanya alih pengetahuan dan teknologi konstruksi dari Korea kepada pemerintah, badan usaha, peneliti dan ahli di bidang konstruksi di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syarif juga mengatakan teknologi konstruksi sangat Indonesia sangat penting untuk ditingkatkan. Untuk itu dia mengatakan jangan sungkan untuk mencontoh negara yang teknologinya maju seperti Korea.
"Apalagi rencana pembangunan Ibu Kota baru nanti menggunakan konsep Smart City yang berbasis keberlanjutan dan teknologi serta memperhatikan efisiensi. Kita tidak perlu sungkan untuk belajar dari negara-negara lain yang sudah berhasil melakukannya" ucap Syarif.
Dalam acara ini ada dua agenda yang akan dilakukan yaitu seminar teknologi konstruksi dan pertemuan bisnis antara Korea dan Indonesia.
(fdl/fdl)