Menhub Pastikan Tanjung Priok Siap Jadi Hub Internasional, Buktinya?

Menhub Pastikan Tanjung Priok Siap Jadi Hub Internasional, Buktinya?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Minggu, 06 Okt 2019 18:33 WIB
Foto: Budi Karya Sumada Cek Proses Bongkar Muat di Tanjung Priok(Herdi Alif Al Hikam/detikcom)
Jakarta - Pemerintah berencana membuat Tanjung Priok menjadi hub pelabuhan internasional. Niatnya, dengan menjadi hub, kapal bisa langsung berlayar ke Indonesia tanpa mampir di negara lain.

Rencana ini sepertinya bukan hanya isapan jempol, pasalnya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan sudah ada pelayaran langsung dari Korea ke Indonesia.

Menurut Budi Karya, hal ini membuktikan bahwa rencana Pelabuhan Tanjung Priok menjadi hub sudah berjalan. Dia menjelaskan kapal dari Korea itu datang pertama kali ke Indonesia hari ini, membawa barang sebesar 4 ribu teus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau saya cerita tadi sudah ada satu ship dari Korea langsung dia ke sini membawa 4 ribu teus artinya rencana hub sudah ada satu perbaikan," kata Budi Karya saat meninjau Pelabuhan Tanjung Priok, Minggu (6/10/2019).


Meski berjalan, rencana menjadi hub ini belum maksimal. Budi Karya mengaku masih banyak kapal yang harus transit di Singapura sebelum berlabuh di Indonesia.

"Meskipun memang masih ada kapal yang ke Singapura juga, tapi ya optimis ini berjalan," kata Budi Karya.

Dia menceritakan tadinya kapal dari Korea iyang baru masuk Indonesiw itu harus transit di Singapura dahulu sebelum bisa masuk ke Indonesia, sekarang kapal itu berlayar langsung ke Indonesia tanpa mampir di Singapura.

"Tadinya dia ke Singapura dulu, sekarang katanya baru pertama kali langsung ke sini Ini tunjukan bahwa hari ke hari ini meningkat dan mereka enjoy nggak ada masalah berarti," ucap Budi Karya.


Budi Karya menjelaskan dengan berlayarnya langsung kapal dari Korea menuju Indonesia tanpa transit di Singapura, membuat biaya operasional kapal makin hemat. Waktu yang ditempuh pun lebih cepat.

"Berarti dia (kapal Korea) mengalihkan tadinya ke Singapura sekarang langsung, kan kalau ke Singapura dulu dia sudah rugi harga, rugi waktunya juga kan," kata Budi Karya.


(dna/dna)

Hide Ads