Bila ditarik jauh ke sejarahnya, ternyata Stasiun Gambir awalnya cuma tanah rawa. Tahun-tahun berlalu Gambir akhirnya digunakan jadi stasiun antar kota, namun kini dia akan pensiun layani perjalanan antar kota.
Stasiun Gambir pun terbilang unik fasilitasnya, di stasiunnya ada hotel transit dan toilet mewah berlapis granit. Bagaimana kisahnya, simak informasinya hanya di detikcom, klik halaman berikutnya.
1. Dari Tanah Rawa, Kini Mau 'Pensiun'
Foto: Ari Saputra
|
Tahun 1697 tanah rawa itu dibeli oleh Cornelis Chastelein, setelah membelinya dia membangun sebuah rumah dengan dilengkapi dua kincir sebagai penggiling tebu. Kemudian, di tahun 1871 bangunan itu diubah menjadi sebuah halte Koningspelin atau berarti halte lapangan raja.
Halte ini kemudian diubah lagi jadi stasiun Weltevreden, dan dibuka pada 4 Oktober 1884 dari sini lah awal cerita kawasan Gambir menjadi salah satu perlintasan kereta. Sejak saat itu hingga tahun 1906, stasiun ini digunakan untuk pemberangkatan tujuan Bandung dan Surabaya.
Masuk tahun 1937, stasiun ini kemudian diresmikan sebagai stasiun Batavia Koningsplein. Hingga akhirnya 55 tahun kemudian tepatnya tahun 1992, stasiun direnovasi secara besar-besaran menjadi stasiun layang dan berubah nama menjadi stasiun Gambir. Sejak saat itu, stasiun ini difungsikan menjadi ruas jalur kereta Jakarta Kota-Manggarai.
2. Punya Hotel Sampai Toilet Berlapis Granit
Foto: Ilustrasi Stasiun Gambir Tak untuk KA Luar Kota (Ilustrator: Fauzan Kamil)
|
Mengulik catatan detikcom, di tahun 2015 lalu KAI meluncurkan fasilitas hotel transit. Fasilitas ini berupa kamar yang disewakan dalam hitungan jam.
Hotel transit milik PT KAI menawarkan 3 tipe kamar yakni VIP, single bed room, twin bed room dan double bed room. Hotel ini menawarkan fasilitas inap jangka pendek yakni mulai 6 jam, 8 jam, 12 jam dan maksimal 24 jam.
Fasilitas yang tersedia sama dengan layanan hotel berbintang meskipun konsepnya hanya sebatas hotel transit. Untuk kamar, terdapat fasilitas TV satelit, wifi, AC, dan water heater.
Toilet di Stasiun Gambir pun menjadi sorotan, toilet di sana lantai dan dindingnya dilapisi granit. Di meja wastafel tampak perpaduan warna coklat muda dan krem disertai pengharum ruangan dan bunga anggrek.
Uniknya, di toilet ini juga terdapat monitor toilet satisfaction di depan toilet. Pengguna toilet bisa langsung menilai kepuasan saat menggunakan toilet.
3. Segini Penumpang Stasiun Gambir
Foto: Ilustrasi Stasiun Gambir Tak untuk KA Luar Kota (Ilustrator: Fauzan Kamil)
|
Dari catatan detikcom, pada saat puncak arus mudik 2019 Stasiun Gambir berhasil memberangkatkan 300.098 penumpang dari H-10 hingga H+4 lebaran.
Data itu diambil dari tanggal 26 Mei sampai 9 Juni 2019. Bahkan, pada H-1 lebaran saja, masih ada penumpang yang berangkat dari Stasiun Gambir mencapai 21 ribu orang.
Begitu pun saat arus balik, ada 78 ribu penumpang yang datang ke Gambir hingga H+4 lebaran, atau tepatnya dati tanggal 6-9 Juni. Dari data Posko Angkutan Lebaran Stasiun Gambir 2019 tercatat penumpang terbanyak yang datang ke Stasiun Gambir sebesar 20.424 orang, pada Jumat 7 Juni 2019.
Halaman 5 dari 4