-
Salah satu orang terkaya Indonesia Dato' Sri Tahir menyoroti gelaran MotoGP yang bakal dilaksanakan di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB). Tahir ragu gelaran tersebut bakal mendatangkan banyak penonton.
Bukan tanpa alasan, Tahir mencontohkan seperti halnya F1 yang dilaksanakan di sejumlah negara, di mana tidak mendapat keuntungan.
Sementara, pengelola sirkuit yakni Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) optimistis gelaran MotoGP akan manarik penoton. Saat ini, pembangunan arena pacu itu terus dikebut.
Dato' Sri Tahir mengaku ragu gelaran MotoGP di Mandalika akan mendatangkan banyak penonton. Dia mencontohkan, gelaran F1 di sejumlah negara tak mendapatkan keuntungan.
"Itu F1 aja itu di seluruh dunia itu rugi kalau nggak didukung pemerintahnya, Singapura sudah tutup. Malaysia sudah tutup," kata Tahir saat berbincang dengan detikcom di Hotel Fairmont, Amman, Yordania, (3/10/2019) lalu.
Tahir melanjutkan, Singapura menyelenggarakan F1 untuk mempromosikan negaranya. Ada tujuan lain yang ingin didapatkan daripada sekadar melaksanakan balapan.
"Singapura tiap tahun itu pemerintahnya keluar uang ratusan juta Singapore dolar untuk dukung F1 karena Singapura global city dia perlu promotion. Bukan hanya hari itu F1 selesai, dia ada rembetannya," tuturnya.
Kembali ke Mandalika, ia pesimistis gelaran MotoGP di 2021 bisa mendatangkan banyak penonton. Terlebih lagi untuk menggelar acara ini juga kerap kali harus menelan kerugian, bukan keuntungan.
"F1 itu semua perusahaan rugi, tidak pernah ditangani oleh swasta," katanya.
"Saya ndak melihat ada orang mau lihat balapan motor ke Mandalika. Menurut saya rationality saya nggak masuk," tambahnya.
Berbeda dengan F1 di Shanghai April 2019 lalu. Gelaran bergengsi ini didukung penuh karena memiliki dampak berlipat.
"Shanghai didukung bukan karena F1-nya, ada lima industri, satu dia pusat keuangan, satu dia pusat perkapalan, heavy industry, pabrik baja terbesar itu di daerah sana itu," ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, VP Corporate Secretary Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Miranti N Rendranti meyakini, MotoGP Mandalika akan diserbu penonton. Apalagi, kata dia, Indonesia punya basis penggemar yang besar.
"Kami optimistis event MotoGP Mandalika 2021 akan dibanjiri fans MotoGP dari seluruh dunia khususnya Indonesia yang memiliki basis fans MotoGP yang besar," katanya kepada detikcom lewat keterangan tertulis, Senin (7/10/2019).
Hal tersebut juga sejalan pernyataan CEO Dorna Carmelo Ezpeleta selaku pemegang lisensi MotoGP saat bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Indonesia penting untuk menjadi tuan rumah MotoGP. Terlebih, banyak fans MotoGP di Indonesia. Kata dia, Asia adalah wilayah terpenting untuk industri sepeda motor di dunia. Apalagi Indonesia yang merupakan salah satu pasar terbesar sepeda motor. Dengan populasi besar dan minat mereka (masyarakat Indonesia) pada motor sport, ini sangat penting," katanya.
Selain itu, dia menuturkan, penyelenggaraan MotoGP juga mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat dan daerah. Jelasnya, pemerintah pusat telah berkomitmen meningkatkan aksesibilitas ke kawasan melalui pembangunan infrastruktur berupa penyiapan akses jalan langsung/bypass sepanjang 17 km dari Lombok International Airport (LIA) ke The Mandalika.
Lalu, perpanjangan lintasan pesawat (runway) di bandara, pengembangan Pelabuhan Gili Mas untuk menjadi cruise terminal, serta dukungan promosi dari Kementerian Pariwisata.
"Sedangkan dukungan Pemprov NTB dan Pemkab Lombok Tengah diberikan guna menjamin terwujudnya penyelenggaraan MotoGP di The Mandalika mulai 2021, salah satunya melalui pembentukan Satuan Tugas Gabungan Percepatan Pembangunan The Mandalika oleh Pemkab dan Forkopimda Lombok Tengah," jelasnya.
Melalui hal tersebut, ia yakin, gelaran MotoGP akan mendatangkan 100 ribu penonton.
"Dengan dukungan banyak pihak, kami optimistis target penonton dapat mencapai lebih dari 100 ribu penonton selama penyelenggaraan event MotoGP," ujarnya.
Berdasarkan catatan detikcom, pembangunan sirkuit MotoGP di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) bakal dimulai September 2019. Di mana, kontraktornya adalah Vinci Construction yang berasal dari Prancis.
Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar Mansoer mengatakan komitmen investasi kontraktor asal Prancis itu sebesar US$ 1 miliar atau setara Rp 14 triliun (kurs Rp 14.000).
"Vinci sudah komitmen untuk investasi US$ 1 miliar atau setara Rp 14 triliun selama 15 tahun," kata Mansoer di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (11/3/2019).
Nilai investasi sebesar Rp 14 triliun itu tidak hanya untuk sirkuit MotoGP di Mandalika. Melainkan juga perangkat lainnya yang mendukung penyelenggaraan balapan untuk Valentino Rossi cs.
"Vinci yang tahu detailnya, ITDC hanya jalan dasar. Vinci itu sirkuit, convention center, hotel, rumah sakit khusus untuk luka bakar. Kalau tabrakan ada respons darurat dan perawatan luka bakar," ujar dia.
Adapun, pembangunan sirkuit dimulai pada September 2019 dan ditargetkan rampung pada akhir 2020. Sehingga, pada 2021 sudah bisa dipakai.
Pembangunan Sirkuit Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB) terus dikebut. VP Corporate Secretary Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Miranti N Rendranti mengatakan, pengukuran tanah untuk sirkuit telah diselesaikan. Sejalan dengan itu, juga dilakukan pembangunan pagar keliling.
"Progres pembangunan pagar keliling telah terbangun sekitar 52,56%, land clearing mencapai 62,69%. Saat ini juga telah dilakukan proses penggalian badan jalan sirkuit dengan progres mencapai 18,60%," katanya kepada detikcom.
Dia bilang, penggalian badan jalan dilakukan agar sirkuit memiliki permukaan dengan kualitas yang bagus.
"Kegiatan penggalian badan jalan dilakukan di lahan yang sudah land clearing untuk mendapatkan permukaan tanah dasar kualitas bagus/improvement subgrade, sehingga timbunan di dalam galian nanti sesuai spesifikasi teknis," jelasnya.
Sirkuit Mandalika sendiri ialah berupa street sirkuit. Artinya, sirkuit ini bisa jadi jalan biasa saat tidak digunakan untuk event balap. Dia mengatakan, pembangunan sirkuit ditargetkan rampung tahun depan.
"Proses homologasi sirkuit juga telah memasuki tahap final. Pembangunan sirkuit kami targetkan selesai pada akhir 2020, siap untuk digunakan pada 2021," ujarnya