Lantas berapa investasi yang dikucurkan untuk sirkuit MotoGP?
Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M. Mansoer menyebutkan bahwa proyek sirkuit ini menelan biaya Rp 800 miliar, namun jumlahnya belum pasti. Yang sudah pasti dana sudah keluar Rp 122 miliar untuk membuat jalan dasarnya. Biaya membangun sirkuit ini bersumber dari dana ITDC sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu untuk membangun kawasan Mandalika, ITDC mendapatkan pinjaman dari Asian Infrastructure Investment Bank sebesar US$ 248,4 juta atau sekitar Rp 3,4 triliun (kurs Rp 14.000).
Untuk kawasan pendukungnya, Abdulbar menyebutkan Vinci Construction Grands Project dari Prancis yang akan mengembangkannya. Investasi senilai US$ 1,3 miliar alias Rp 18,2 triliun (kurs Rp 14.000) dikucurkan untuk membangun hotel, balai pertemuan, rumah sakit, sampai pusat perbelanjaan di sekitar sirkuit.
"Kita kan sirkuit saja, kalau hotel dan lain itu investor. Sudah masuk US $1,3 miliar, mereka akan bangun hotel dan kawasan pendukungnya kayak mall, dan sebagainya, investor dari Prancis, itu Vinci," ucap Abdulbar.
Abdulbar juga menyebutkan 300 ribu penonton ditargetkan bisa ditampung di sirkuit ini sekali menghelat balapan MotoGP yang biasa dilakukan selama tiga hari sekali per tahun. Untuk kapasitas sirkuitnya Abdulbar menyebut bisa menampung 150 ribu penonton.
"Targetnya kita 300 ribu orang sekali balap, itu 3 hari. Sirkuit kita kapasitasnya 150 ribu," kata Abdulbar.
Dia juga menegaskan bahwa lisensi penyelenggaraan MotoGP pun sudah dikantongi ITDC untuk lima tahun ke depan.
"License penyelenggaraan balap hanya ITDC nggak ada yang lain. Itu kontrak 5 tahun, nanti kalau diperpanjang dibicarakan di tahun ke lima," tegas Abdulbar.
(ara/ara)