Total angka tersebut merupakan gabungan antara tol baru yang akan dibangun dan tol yang sudah beroperasi. Namun untuk mencapai target tersebut menurutnya butuh kerja keras.
Artinya, dalam lima tahun ke depan panjang jalan tol yang beroperasi ditargetkan sekitar 2.500-3.000 km. Angka yang sangat ambisius jika mengacu kepada target 1.856 km yang dicanangkan pada periode pertama 2014-2019 lalu sendiri tak tercapai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga akhir 2019 saja, targetnya panjang tol yang beroperasi di seluruh Indonesia adalah 2.186 km. Berikutnya dalam lima tahun ke depan ada sejumlah target yang bakal dicapai.
"Kalau kita lihat visium PUPR yaitu rencana jangka panjang PUPR itu targetnya 1.500 km next five years," jelas Danang.
Untuk proyek Tol Trans Sumatera saja ditargetkan sepanjang 2.000 km dan tol yang sudah menjadi project pipeline sekitar 500 km. Target-target tersebut menurutnya sudah menjadi komitmen dalam lima tahun ke depan.
"Kalau kita melihat kondisi riil di mana kita bicara Tol Sumatera saja itu kita bicara 2.000 km, kemudian jalan tol di luar yang sudah jadi projects pipeline itu 500 km. At least 2.500 itu sudah jadi komitmen kita 5 tahun ke depan," jelasnya.
Ada juga tol yang dibangun atas prakarsa badan usaha jalan tol (BUJT) atau unsolicited project. Belum ada angka yang pasti berapa panjang tol dari yang diprakarsai oleh BUJT dalam lima tahun ke depan.
"Jadi saya tidak bisa mengatakan apakah betul-betul pada akhirnya 2.500 km, terutama sekarang ini inovasi muncul karena ada prakarsa badan usaha yang sangat banyak, yang kreatif bagaimana dia merancang bisnisnya, mengembangkan jaringan jalan tol," tambahnya.
(eds/eds)