Senangnya Warga Perbatasan Krayan, Sebentar Lagi Punya Akses Jalan

Senangnya Warga Perbatasan Krayan, Sebentar Lagi Punya Akses Jalan

Uji Sukma Medianti - detikFinance
Sabtu, 02 Nov 2019 15:35 WIB
Foto: detikcom
Krayan - Krayan adalah nama wilayah di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Semula, Krayan adalah sebuah kecamatan. Namun dipugar lagi menjadi lima bagian yang dibawahi oleh satu kecamatan induk bernama Krayan Induk.

"Di bawah Krayan Induk ada 5 kecamatan lagi dengan jumlah penduduk 19.008 jiwa yang tersebar di 89 desa," kata Camat Krayan Induk Helmi Pudaaslikar saat ditemui tim detikcom beberapa waktu lalu.

Wilayah Krayan dikelilingi oleh hutan khas Kalimantan yang masih lebat nan hijau. Tempat tinggal suku Dayak Lundayeh ini berbatasan langsung dengan Malaysia tepatnya di Desa Long Midang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mendatangi Krayan tidak semudah yang dibayangkan. Selain karena satu-satunya akses adalah melalui jalur udara, hanya pesawat jenis vilatus dan caravan saja yang baru dapat mendarat di Bandara Yuvai Semaring, Krayan.


Helmi menuturkan bersamaan dengan Program Nawacita yang diusung Presiden Joko Widodo pada periode pertama yakni membangun dari pinggiran, Krayan sudah mulai bergerak ke arah perubahan.

Salah satunya adalah pengerjaan akses jalan yang dapat ditembus melalui Kabupaten Malinau.

"Satu-satunya akses jalan itu lewat Malinau, sebetulnya jalan sudah tembus tetapi belum bisa difungsikan untuk kendaraan-kendaraan masyarakat karena masih ekstrem dan terjal," kata Helmi.

Pembangunan Akses Jalan di Perbatasan RI-Malaysia, Krayan Foto: Pradita Utama/detikcom


Jalan yang sedang dibangun oleh Kementerian PUPR itu dikerjakan dari Malinau. Rencananya akan tembus hingga garis perbatasan Long Midang dengan panjang kurang lebih 221 kilometer jaraknya.

Ruas jalan yang akan menjadi akses darat menuju wilayah Indonesia pertama di Krayan ini akan dibangun dua titik. Titik pertama dari Malinau dan titik kedua dari perbatasan menuju Krayan. Keduanya dibangun secara bersamaan.

"Targetnya 2020 sudah fungsional, posisinya mobilisasi material pembangunan jalan nasional lewat situ," terangnya.

Helmi bercerita, pada 2016 lalu ia hendak mengirim ambulance bantuan dari pemerintah pusat melalui Malinau. Saat itu, ia harus menggunakan bantuan alat berat untuk dapat mengangkutnya. Waktu tempuhnya pun tiga minggu.

"Saya mobilisasi (ambulance) dari Malinau lewat jalur darat dibantu alat-alat berat tiga unit dan tiga minggu baru masuk dan tembus di Binuan Krayan Tengah," jelasnya.

Beberapa pekerja di Bandara Yuvai Semaring Long Bawan KrayanBeberapa pekerja di Bandara Yuvai Semaring Long Bawan Krayan Foto: Pradita Utama/detikcom


Selain jalan, pemerintah pusat juga melakukan revitalisasi Bandara Yuvai Semaring yang berada di ibu kota kecamatan Krayan yakni Long Bawan. Sedianya, revitalisasi bandara sudah dapat selesai dan beroperasi pada Februari 2020.

Dengan begitu, diharapkan bisa menjadi katalis untuk datangnya para wisatawan ke Krayan. Sebab selama ini, turis biasanya datang melalui Malaysia.

Pengerjaan fisik akses jalan yang sudah dimulai sejak 2018 lalu ini memberi berkah tersendiri buat para warga. Martin Palung (73) mengaku senang. Di usianya yang sudah kepala tujuh itu, Martin merasa terjadi perubahan yang sangat berarti di desanya.

"Saya senang pemerintah akhirnya bangun jalan raya, bangun tiang listrik. Berarti program membangun dari pinggiran itu benar dilakukan Pak Jokowi," ungkapnya.

Sementara Nosnaima (43) mengaku akan mengembangkan usaha home stay di Long Midang yang berbatasan langsung dengan patok perbatasan. Apalagi dalam waktu dekat juga, ada rencana pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Long Midang.


"Dulu pernah punya home stay, tapi dua tahun terakhir ini sepi wisatawan yang datang, saya juga ndak tahu kenapa. Kalau jalan sudah dibuka dan mau dibangun PLBN saya yakin akan datang lagi wisatawan," ujarnya.

Sejalan dengan optimisme warga, Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan Serfianus mengatakan pemerintah daerah memang tengah memaksimalkan potensi pariwisata di Nunukan. Khusu untuk Krayan, fokusnya akan dijadikan sebagai wisata ecotourism.

"Kalau sudah mudah aksesibilitasnya Krayan akan masuk ke eco tourism. Begitu juga soal etnis. Sebab di Nunukan ini multi etnis, ini potensi yang bisa kita jual," kata Serfianus dalam kesempatan terpisah.

Ia juga optimis dengan dibangunnya PLBN, selain akan meningkatkan pengamanan hadirnya PLBN juga bisa meningkatkan potensi ekonomi pariwisata di Kabupaten Nunukan.

"Kami ingin (program) ini dilanjutkan, kami mendengar statement Pak Jokowi dalam RPJMN 2020-2024 masih akan fokus di bidang infrastruktur. Ini penting sekali masalah konektivitas. Menekan inflasi, distribusi barang lebih mudah pelayanan pemerintah juga lebih mudah," pungkasnya.

detikcom bersama PLN mengadakan program Tapal Batas yang mengulas mengenai perkembangan infrastruktur listrik, perekonomian, pendidikan, pertahanan dan keamanan, hingga budaya serta pariwisata di beberapa wilayah terdepan.

Ikuti terus berita tentang ekspedisi di pulau-pulau terdepan Indonesia di tapalbatas.detik.com!


(ujm/eds)

Hide Ads