Pada periode kedua, pemerintah akan melanjutkan pembangunan 4 PLBN di perbatasan negara. Tiga di antaranya berada di Nunukan, Kalimantan Utara yakni PLBN Sei Nyamuk, Kecamatan Sebatik Utara, PLBN Long Midang Krayan dan PLBN Labang Lumbis Ogong. Rencana pembangunan 3 PLBN ini pun disambut suka cita oleh warga perbatasan Nunukan.
"Kami senang, sebentar lagi ada pos lintas batas," jelas Martin (73) warga Long Midang Krayan saat ditemui detikcom beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu pula dengan Nosnaima (43). Ia bahkan sudah membangun warung di seberang Pos Gabma TNI Long Midang di tanah warisan keluarganya. Dia meyakini adanya PLBN bisa mendatangkan banyak turis ke desanya. Apalagi Krayan memiliki banyak potensi wisata eco-tourism mulai dari Gunung Yuvai Semaring, beras organik, garam gunung hingga Taman Nasional Kayan Mentarang yang berada di dekat pemukiman warga Dayak Lundayeh ini.
"Ada jalan raya saja sudah senang rasanya. Saya rasakan manfaatnya wilayah saya, desa saya mengalami kemajuan. Kalau dibangun lagi PLBN saya kepikiran buat bangun penginapan di Long Midang apa lagi Krayan ini mau dijadikan eco-tourism," tuturnya.
Sementara di Pulau Nunukan, Kamarudin (57) pengusaha rumput laut menuturkan adanya PLBN bisa bermanfaat bagi bisnis budi daya rumput lautnya. Sebab, rumput laut yang dikirim ke Malaysia melalui Sebatik bisa dicatat sebagai produk ekspor. Hal ini sudah pasti akan menciptakan nilai tambah untuk produknya.
Senada dengan para warga, Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan Serfianus menuturkan PLBN ini selain untuk lalu lintas orang juga untuk perdagangan. Selama ini jual beli di perbatasan masih menggunakan cara tradisional sehingga tidak tercatat sebagai ekspor. "Dengan adanya PLBN. Nanti akan kita legalkan," kata Serfianus beberapa waktu lalu.
![]() |
Ia juga mengaku optimis PLBN ini akan menarik banyak wisatawan, sebab banyak potensi pariwisata yang bisa digali di tiga wilayah Kabupaten Nunukan tersebut. "Kami sangat mendukung sekali program Pak Jokowi yang mau bangun tiga PLBN di Nunukan," terangnya.
Meski akan dibangun PLBN, namun wilayah perbatasan Kalimantan Utara ini memerlukan infrastruktur pendukung. Infrastruktur pendukung ini pun sedang dibangun secara bertahap. Seperti di Long Midang Kecamatan Krayan misalnya.
Jalan raya yang menghubungkan wilayah Krayan menuju Kalimantan ditargetkan baru akan selesai pada 2020. Nantinya Krayan bisa ditembus dari Malinau hingga ke perbatasan Long Midang. Saat ini, progres pembangunan jalan tengah dikerjakan di dua titik dari Malinau dan dari Long Midang. Ini akan menjadi jalur darat menuju wilayah Indonesia pertama dan satu-satunya bagi para warga Krayan.
Untuk saat ini, Long Midang memang lebih mudah diakses dari Malaysia dibandingkan dari Indonesia karena kondisi geografis. Kawasan ini termasuk dalam wilayah tertinggal, terdepan dan luar (3T). Jangankan internet, listrik saja baru masuk di tempat bermukim suku Daya Lundayeh ini pada Agustus 2019 lalu. Hanya ada transportasi udara yakni pesawat perintis jenis vilatus dan caravan saja yang bisa mendarat di Bandara Yuvai Semaring, Krayan.
(ujm/fdl)