"Pengerjaan sekarang kurang lebih 43 persen. mudah-mudahan pada Juli 2020, tahun depan ini bisa rampung insya Allah," kata Direktur PT JTSE Makassar, Anwar Toha di Makasssar, Sulsel, Senin (18/11/2019).
Selama pengerjaan proyek ini, Anwar menyebut ada beberapa kendala dalam pengerjaannya, semisal sambungan kabel-kabel telepon dan fiber yang harus ditata kembali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proyek jalan tol layang ini bernilai p 1.6 triliun dan merupakan kategori proyek konstruksi sipil, jenis proyek jalan dan jabatan berlokasi di Kota Makassar dengan konstruksi spesifik box girder.
Jalan tol layang ini akan memiliki panjang 4,3 km. Konstruksinya akan menggunakan desain kantilever (double decker) yang merupakan teknologi pertama di Indonesia dan ditargetkan selesai pada 2020 dengan PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) selaku kontraktor.
Jalan tol layang ini akan menghubungkan Maros - Bandara Internasional Sultan Hasanuddin - Jalan Tol Seksi I dan II - Jalan Andi Pangerang Petta Rani hingga ke Jalan Sultan Alauddin.
Tol Layang Makassar ini memiliki jalur off/on ramp di tiga titik yakni di Jalan Urip Sumiharjo, Jalan Boulevard, dan Jalan Sultan Aluddin.
(tfq/dna)