Sederet Permasalahan Lahan Ganjal Proyek LRT Jabodebek

Sederet Permasalahan Lahan Ganjal Proyek LRT Jabodebek

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 28 Nov 2019 15:46 WIB
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Proyek LRT Jabobedek progressnya sudah 67% hingga akhir bulan ini, targetnya pertengahan 2021 LRT Jabodebek akan selesai pembangunannya. Namun, sederet masalah lahan masih membayangi proyek ini.

Lahan depo LRT di Bekasi Timur masih jadi masalah terbesar. Direktur SDM Adhi Karya Agus Karianto menyebutkan hingga kini baru setengahnya saja lahan depo yang dibebaskan.

"Banyak ya depo masih ada proses pembayaran terus tiap hari kalau ada yang nggak setuju ya dikonsinyasi. Sebelas hektar yang dibutuhkan depo, itu sudah banyak presentasenya saya nggak hapal. Kira-kira sudah sampai kalau setengahnya," ucap Agus ditemui di lokasi proyek Stasiun Harjamukti, Depok, Kamis (28/11/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Meski lahan belum bebas semua, pengerjaan proyek di beberapa lahan yang bebas di Bekasi Timur sudah mulai dilakukan pihaknya.

"Itu juga udah ada pengerjaan proyek dari yang lahannya bebas di sana," ucap Agus.

Masalah lahan juga terjadi di proyek lintasan rel. Di Cikunir, Bekasi salah satunya. Namun, Agus tidak hapal berapa luasnya meski dia menyebut hanya sepetak tanah yang belum bermasalah. Konsinyasi alias pembebasan melalui jalan pengadilan kembali akan ditempuh Adhi Karya.

"Lahan kalau di mainline yang railway masih ada di Cikunir itu segera bebas mau kami konsinyasi. Cikunir di layanan Cawang-Bekasi Timur. Infonya sepetak aja akan ada konsinyasi, saya kurang tahu persis luasannya," papar Agus.


Soal masalah yang jadi kendala pembebasan lahan, Agus tidak merinci betul saat ditanyai. Dia hanya mengatakan kebanyakan masalah terjadi karena ada lahan yang jadi perumahan warga dan penolakan lahan untuk dibebaskan.

"Macam-macam ya masalahnya, itu ada perumahan warga. Ada yang nggak terima lahannya mau diambil, kalau nggak mau ya konsinyasi," ucap Agus.

Permasalahan lahan bukan cuma soal pembebasan yang terhambat saja. Agus juga mengatakan di sekitar daerah Dukuh Atas proyeknya akan bersinggungan dengan LRT Jakarta yang digarap JakPro, maka akan koordinasi pembagian area proyek.

"Dukuh Atas ke Kuningan ada masalah kecil karena JakPro ada di situ juga. Dukuh Atas ada koordinasi, karena LRT-nya JakPro yang mau masuk juga," ucap Agus.


Sederet Permasalahan Lahan Ganjal Proyek LRT Jabodebek



(dna/dna)

Hide Ads