Baru-baru ini memang ramai diperbincangkan video viral yang memperlihatkan pengguna mobil buang air kecil di tengah kemacetan tol Japek.
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyarankan pemerintah harus mempertimbangkan adanya pintu keluar di jalan tol layang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu dilakukan agar pengguna tidak tersandera di jalan tol berjam-jam apabila kemacetan terjadi. Salah satunya, sampai tidak bisa menahan untuk buang air kecil.
"Ini bisa membahayakan keamanan dan keselamatan pengguna tol. Jangan sampai jalan tol layang ini menjadi produk gagal," ungkap Tulus.
Jalan tol Japek Layang memang tidak memiliki rest area ataupun toilet di tengah-tengah jalan tol. Meski begitu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan bahwa sudah disediakan tangga darurat untuk bisa digunakan oleh pengguna mobil turun ke bawah ketika keadaan tertentu.
Bisa saja nantinya pengguna tol yang tidak bisa menahan buang air kecil turun ke bawah untuk menemukan toilet.
"Nanti di Japek (Layang) juga ada 8 (tangga) ya tapi harus turun, kalau ada yang mau buang air. Tapi sebetulnya untuk emergency untuk turun ke bawah. Nah kalau sampai buang air itu pasti dia emergency, ya kan, emergency itu macam-macam," jelasnya.
(zlf/zlf)