Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Polana Banguningsih Pramesti mengatakan, demi keamanan dan keselamatan, aktivitas penerbangan di Bandara Halim Perdana Kusuma ditutup hingga waktu yang belum ditentukan.
Kemudian, sejumlah penerbangan dengan keberangkatan dari dan dengan tujuan Bandara Halim Perdana Kusuma dialihkan ke Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang Banten.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi terkini, air setinggi 30cm masih menggenangi runway Bandara Halim. Area bandara yang tergenang kurang lebih 500 m. Banjir juga menggenangi area di luar bandara yang membuat penumpang sulit untuk mengakses ke Bandara Halim.
"Sesuai dengan Notam Nomor A0002/20 yang menyebutkan terjadinya standing water di landasan Pacu Bandar Udara Halim Perdana Kusuma " jelas Polana
Polana mengatakan, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara akan terus memantau situasi di seluruh bandara dan mengambil langkah-langkah tepat untuk mengantisipasi dampak dari perubahan cuaca yang diperkirakan akan terjadi hingga bulan Februari.
Perubahan cuaca memungkinkan adanya penundaan jadwal penerbangan (delay) dan pengalihan bandara tujuan pendaratan pesawat (divert).
"Cuaca ekstrim dan hujan lebat memungkinkan terjadinya delay dan divert penerbangan. Untuk kepentingan penerbangan yang selamat, aman, dan nyaman, saya berharap penumpang dapat memaklumi jika ada delay dan divert akibat cuaca buruk. Semua demi kepentingan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan kita semua," tutup Polana.
(Achmad Dwi Afriyadi/ara)