Menanggapi banjir tersebut, Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra menyatakan perusahaan telah mengidentifikasi risiko-risiko yang berkaitan dengan aspek lingkungan, baik di proyek maupun di daerah sekitar. Sekaligus, menetapkan langkah-langkah strategis sehingga pembangunan bisa tetap berlangsung dengan lancar.
"Aktivitas pembangunan proyek KCJB (kereta cepat Jakarta-Bandung) sangat memperhatikan aspek teknis dan mekanisme pengendaliannya, dan yang terpenting adalah berpikir ke depan mencari solusi terhadap permasalahan yang dihadapi. Saat ini proyek KCJB sedang mempersiapkan berbagai langkah antisipasi untuk menghadapi cuaca ekstrem," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (7/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa penanganan teknis telah dilakukan pada proyek KCJB ke sejumlah titik banjir. Di sekitar area KM 19, pihaknya turun tangan membantu penanggulangan lingkungan dengan membersihkan tumpukan sampah di Kali Jambe yang semula tersumbat dan menyebabkan banjir.
Saat ini juga dilakukan tindakan pemulihan terhadap kerusakan akses jalan di samping jalan Tol Cikampek Km+4 sekitar exit tol Jatiwaringin yang sengaja dibangun untuk memudahkan akses warga. Jalan yang berlokasi di Jalan Pangkalan Jati VI A tersebut kini tengah dilakukan perbaikan dan penguatan akses jalan setelah terjadinya longsor.
Selain melakukan penanganan bencana, secara paralel ketiga kontraktor KCJB (Sinohydro, WIKA dan CREC) berinisiatif melakukan penyisiran dan penanggulangan ke sejumlah titik yang berpotensi menjadi penyebab banjir dan longsor.
Langkah yang ditempuh yakni dengan pemantauan pada sejumlah pintu air sungai dan saluran air yang berada di sekitar lokasi proyek untuk memastikan berfungsi dengan normal. Kemudian, juga melakukan pemulihan pada akses warga yang rusak akibat banjir.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkap sejumlah penyebab terjadinya banjir di Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Menurut Kemenhub, banjir itu terjadi karena ada proyek pengerjaan kereta cepat.
"Kemudian catatan berikutnya mengenai penyebab masalah banjir di jalan tol yaitu di km 24,19 dan juga km di Jakarta-Cikampek dan km 136, untuk yang dari Cikampek ke Cipali. Itu juga baru terjadi sekali, sebelumnya pernah terjadi dan memang Menteri PU (Basuki Hadimuljono) juga sudah menyampaikan. Kemarin saya juga langsung ke lapangan bersama dengan stakeholder terkait, karena memang ternyata memang begitu ada pekerjaan tol elevated, begitu ada pekerjaan KCIC, untuk ada Waksita di sana, ada KCIC di sana, banyak yang tadinya saluran air, kemudian terhambat oleh jalan kerja," ujar Dirjen Perhubungan Darat, Budi Setiyadi di Kemenhub, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2020).
(ara/ara)