Hal ini diungkapkan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit. Sebagai informasi, keluhan masyarakat terhadap tol Japek layang antara lain soal sambungan yang tidak rapi dan konstruksi jalan yang bergelombang.
"Kita juga dapat masukan banyak masyarakat soal kondisi fisik. Banyak yang belum puas," ujar Danang di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (21/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Contohnya, penambahan tangga darurat hingga perbaikan sambungan (joint).
"Kita minta operator sediakan emergency ladder exit, sudah ada yg dibikin kita minta satu lagi. Lalu perbaikan joint kita minta kontraktor untuk terus dilakukan karena itu syarat juga kalau mau bicara tarif, fisik kondisi Japeknya juga harus diperhatikan," terang Danang.
Danang menambahkan, sudah meminta kepada pihak kontraktor untuk menyampaikan metode perbaikan pada tol Japek layang. Tujuannya untuk mengetahui apakah masih ada peluang dilewati mobil saat proses perbaikan sedang berlangsung.
"Kita nggak prefer ditutup karena kan sudah diresmikan dan dibuka kan. Mungkin bisa dilaksanakan sisi per sisi, pada saat perbaikan mungkin kapasitasnya alami gangguan sedikit," tutur Danang.
(hns/fdl)