Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto mengatakan sesuai masterplan pembangunan Bandara Kediri dilakukan dengan tiga tahap. Di mana tahap pertama di mulai April 2020.
"Untuk tahap awal dengan pembebasan tanah sekitar Rp 9,2 triliun. Rencananya kalau pentahapannya sesuai master plan itu 3 tahap," kata Novie saat ditemui di Pendopo Pemkab Kediri, Sabtu kemarin.
Proses pembangunan masih menunggu pembebasan lahan selesai 100%. Sampai saat ini pembebasan lahan Bandara Kediri sudah mencaai 98,4% atau menyisakan sekitar 1,5 hektar dari total lahan seluas 450 hektar.
Demi percepatan pembangunan, Novie mengaku proses sisa pembebasan lahan akan melalui konsenyasi atau ganti ruginya diserahkan kepada pengadilan. Melalui proses itu diharapkan bisa mengejar target groundbreaking pada April 2020.
"itu kan nanti progres yah artinya ada konsinyasi dan sebagainya. Itu urusan Pemda, kita berharap bisa cepat, KPBU selesai nanti bisa groundbreaking," ujarnya.
Proyek pembangunan Bandara Kediri ini menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan pembiayaan seluruhnya mulai dari pembebasan lahan sampai ke pembangunan Bandara menggunakan dana dari swasta yaitu PT Gudang Garam Tbk.
Dari lahan seluas 450 hektar, rencananya akan dibangun landasan pacu bandara (runway) sepanjang 3.000 meter yang ditargetkan rampung dalam 2,5 tahun. Pembangunan bandara akan dilakukan tiga tahap, di mana tahap I ditargetkan selesai pada akhir tahun 2020 yang dapat menampung kapasitas 1,5 juta penumpang.
(hek/dna)