Sejumlah titik di wilayah Kabupaten dan Kota Bekasi kemarin (25/2) terdampak banjir. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pun buka suara soal penyebab banjir di Bekasi.
"Kalau Bekasi karena (meluapnya) sungai Bekasi," kata Basuki usai menghadiri rapat penanganan banjir di Komisi V DPR RI, Jakarta, Rabu (26/2/2020).
Selain itu, penyebab banjir permukiman warga Bekasi yang letaknya di pinggir Tol Jakarta-Cikampek (Japek) adalah proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCIC) yang sedang digarap oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk menangani banjir di kawasan tersebut, pihaknya membongkar drainase di Tol yang tertutup proyek KCJB.
"Kalau di pinggir-pinggir tol karena ada pengerjaan Proyek KCIC, Kereta Cepat maka kita bongkarin drainasenya. Kita bongkar karena dia menutup-nutup. Kalau itu iya, di KM 8, 19, 34," jelas Basuki.
Meski proyek KCIC berada di bawah wewenang Kementerian Perhubungan, dan drainase Tol Japek di bawah wewenang Kementerian PUPR, menurut Basuki pihaknya bisa langsung membongkar drainase tanpa meminta izin.
"Saya bilang saya sudah datang ke lapangan, saya bilang nggak usah izin, bongkar," tegas Basuki.
Untuk penanganan banjir di wilayah Bekasi Selatan, pihak Basuki terus berupaya mengoptimalkan kinerja Kali Kemang Pratama dan melancarkan kinerja drainase di wilayah tersebut.
"Makanya yang Kemang, Bekasi langsung kita kerjakan karena beliau (Kepala BMKG Dwikorita) bilang 15 Februari akan peak kan, makanya sebelum 15 sudah kita selesaikan. Lewat sekarang kan. Ini sampai Maret ada kan, makanya kita kerjakan yang krusial, setelahnya baru kita perbaiki. Lalu drainase yang kurang baru kita perbaiki," tandas Basuki.
(fdl/fdl)