Direktur Gudang Garam Istata Taswin Siddharta mengatakan, pembangunan Bandara Kediri diperkirakan memakan dana Rp 6 triliun hingga Rp 9 triliun. Rentang kebutuhan dana itu lebih kecil dari sebelumnya yakni antara Rp 1 triliun hingga Rp 10 triliun.
"Kalau dulu dari kami pernah bayangkan kisaran Rp 1-10 triliun, dengan berjalannya waktu sedikit mulai lebih jelas. Sekarang saya bilang mengecilkan rangenya antara Rp 6-9 triliun," katanya.
"Apakah jatuhnya 6, 7, 8, 9 (triliun) kita masih tunggu waktu lagi," tambahnya.
Dia mengatakan, investasi itu berasal dari dana internal perusahaan.
"Pendanaan memang kami mengharapkan internal," tambahnya.
Pembebasan lahan untuk pembangunan Bandara Kediri, Jawa Timur hampir 100%. Saat ini, hanya sekitar 2 hektare (ha) lahan yang belum bebas.
Pembebasan berjalan dengan lancar. Sebab, proyek ini merupakan proyek strategis nasional (PSN) yang mendapat dukungan dari pemerintah.
"Progresnya hampir 100% karena kita didukung penuh pemerintah, dan Bandara Kediri merupakan salah satu program strategis nasional," kata Istata.
Baca juga: Bandara Kediri Bakal Tersambung Tol |
"Luasan tanah yang belum selesai sekarang sudah di bawah 1%, kalau menurut data terakhir yang saya terima tinggal di bawah 2 ha dari keseluruhan lahan yang kita bebaskan 380 ha," sambungnya.
Dia menambahkan, karena proyek strategis maka lahan yang tidak bebas akan dieksekusi. Namun, dia bilang, selama ini pembebasan berjalan lancar.
"Karena PSN kalau misalkan tidak tercapai kata sepakat akan dieksekusi. Cuma alhamdulilah jalan terbuka lancar," ujarnya.
Simak Video "Video: Melihat Bandara Husein Sastranegara yang Kini Sepi Aktivitas"
[Gambas:Video 20detik]
(acd/ang)