Bandara Kediri Bakal Tersambung Tol

Bandara Kediri Bakal Tersambung Tol

Hendra Kusuma - detikFinance
Senin, 17 Feb 2020 08:14 WIB
Sosialisasi groundbreaking proyek Bandara Kediri
Sosialisasi groundbreaking proyek Bandara Kediri. Foto: Andhika Dwi/detikcom
Jakarta -

Pemerintah memastikan Bandara Kediri di Jawa Timur akan tersambung oleh jalan tol. Kementerian PUPR sudah menugaskan badan usaha jalan tol (BUJT) ruas Ngawi-Kertosoni untuk mempercepat pembangunan jalan bebas hambatan ke Bandara Kediri.

Perlu diketahui, BUJT untuk ruas Ngawi-Kertosono adalah PT Jasa Marga Ngawi Kertosono Kediri (JNK). Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pemerintah sendiri sudah menugaskan BUJT ruas tersebut untuk mempercepat pembangunan jalan bebas hambatan ke Bandara Kediri.

"Tadi sudah dibilang dari (tol) Kertosono-Kediri-Tulungagung, tadi sudah penugasan ke Ngawi-Kertosono, sudah ada penugasan ke situ, sekarang sudah jalan kan kelihatan dari atas," kata Basuki saat ditemui di Pendopo Pemkab Kediri, Sabtu kemarin.

Menurut Basuki, pihak PUPR juga akan membangun infrastruktur penunjang lainnya di Bandara Kediri. Seperti pembangunan drainase dan akses jalan nasional menuju bandara.

Pembangunan infrastruktur penunjang selain jalan tol, dikatakan Basuki akan dimulai bersamaan dengan waktu groundbreaking pada April 2020.

"Iya (mulai dibangun April 2020), ya makanya tadi saya tanya groundbreaking-nya," ujar dia.

Pemerintah menargetkan pembangunan Bandara Kediri di Jawa Timur di mulai April 2020. Pembangunan tersebut akan dikerjakan selama dua tahun atau selesai pada April 2022. Saat ini, pembangunan masih menunggu proses pembebasan lahan yang sudah mencapai 98,4% atau menyisakan 1,5 hektar lagi.

Proyek pembangunan Bandara Kediri ini menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Melalui skema itu maka pembiayaan seluruhnya mulai dari pembebasan lahan sampai ke pembangunan bandara ditanggung PT Gudang Garam Tbk selaku investor.

Bandara Kediri nantinya akan berdiri di atas lahan seluas 450 hektar, dari lahan tersebut rencananya akan dibangun landasan pacu bandara (runway) sepanjang 3.000 meter yang ditargetkan rampung dalam 2,5 tahun. Pembangunan bandara akan dilakukan tiga tahap, di mana tahap I ditargetkan selesai pada akhir tahun 2020. Nilai investasi tahap I ditaksir mencapai Rp 9,2 triliun.

Upaya penyelesaian pembebasan lahan terus dikebut oleh pemerintah. Pemerintah pun melakukan rapat bersama antara dengan pemerintah daerah dan pihak terkait yang berkaitan dengan pembangunan Bandara Kediri.

Dari rapat tersebut, dikatakan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah diputuskan pembebasan lahan akan selesai akhir Februari melalui konsinyasi. Dengan begitu urusan ganti rugi pembebasan akan melalui jalur Pengadilan, sehingga Bandara Kediri bisa mulai dibangun pada April 2020.

Pembangunan Bandara Kediri akan rampung pada April 2022, Kementerian Perhubungan akan memberikan hak konsesi pengelolaan Bandara Kediri kepada PT Gudang Garam Tbk selama 30 tahun atau hingga 2052. Adapun pemberian hak konsesi akan diberikan kepada Gudang Garam selaku investor pembangunan Bandara Kediri.


Mengenai pengelola Bandara Kediri, kata Budi Karya diserahkan kepada Gudang Garam untuk pemilihannya. Pengelolaan bandara bisa dikerjasamakan dengan PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero), atau konsorsium yang dibentuk oleh Gudang Garam.

Kementerian Perhubungan akan menerbitkan izin Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) selaku pengelola Bandara Kediri jika sudah ada penunjukan dari Gudang Garam. Yang pasti, pengaturan lalu lintas dan navigasi penerbangan harus dilakukan oleh Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia.

Jika sudah beroperasi, penumpang Bandara Kediri dari mana saja?


Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto mengatakan penumpang bandara ini akan berasal dari lima kabupaten sekitar Kediri. Kelima kabupaten ini memiliki jumlah penduduk yang padat.

"Ada 5 Kabupaten, Madiun, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, dan Kediri jadi 6 (Kabupaten)," kata Novie saat ditemui di Pendopo Pemkab Kediri, Sabtu kemarin.

Berdasarkan laporan dari pemerintah provinsi Jawa Timur, Novie menyebut dari lima kabupaten tersebut ada sekitar 10 juta penduduk. Jika 25% dari total penduduk tersebut maka ada sekitar 2,5 juta yang akan memanfaatkan Bandara Kediri.

Dia juga bilang bahwa kehadiran Bandara Kediri ke depannya tidak akan mengganggu lalu lintas penumpang Bandara Internasional Juanda Surabaya. Sebab, target penumpang Bandara Kediri adalah masyarakat yang berada di Jawa bagian Selatan.

Lanjut Novie, kehadiran Bandara Kediri juga mempermudah masyarakat saat melakukan bepergian menggunakan pesawat. Biasanya masyarakat sekitar Kediri menghabiskan waktu kurang lebih 2,5 jam ke Bandara Juanda.


Hide Ads