Skenario Penutupan Jalan Tol Disiapkan Jika Mudik Dilarang

Skenario Penutupan Jalan Tol Disiapkan Jika Mudik Dilarang

Trio Hamdani - detikFinance
Rabu, 01 Apr 2020 05:32 WIB
tol cikampek
Foto: dhani irawan/detikcom
Jakarta -

Pengelola tol mulai menyiapkan skenario di jalan bebas hambatan jika pemerintah membatasi atau bahkan melarang masyarakat mudik untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19). Pasalnya tol merupakan salah satu akses kendaraan yang banyak digunakan saat mudik.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) Kris Ade Sudiyono menjelaskan ada tiga skenario yang disiapkan untuk mengantisipasi kebijakan apa yang akan diambil pemerintah.

"Kalau yang skenario itu kan gini, kalau dari sisi jalan tol itu kan ada skenario istilahnya normal, tidak ada pencegahan dan sebagainya. Kan kita juga belum tahu juga kan kalau pemerintah tiba-tiba mengatakan Covid-19 sudah beres, sudah aman, terus silakan normal saja seperti biasa. Itu kan berarti kita juga harus siapkan," kata dia saat dihubungi detikcom, Selasa (31/3/2020).

Skenario berikutnya yang disiapkan adalah jika pemerintah hanya mengimbau masyarakat tidak mudik. Artinya itu hanya meminta kesadaran masyarakat untuk tidak mudik. Belum dapat dipastikan akan seberapa banyak orang yang menaati imbauan tersebut.

Skenario ketiga adalah jika pemerintah benar-benar melarang masyarakat mudik. Otomatis tidak akan ada aktivitas di jalan tol.


"Kalau umpamanya semua tidak boleh lewat ya kan berarti jalan tol kan ya sudah berarti kita tidur. Makanya dari sisi operation sih kita sudah siapkan skenario tersebut. Artinya tim operasi kita saat ini kan masih melayani pelanggan seperti biasa," tambahnya.

Selain itu, wabah Covid-19 juga bikin bisnis tol apes. Lanjut ke halaman berikutnya.


Sekretaris Jenderal Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) Kris Ade Sudiyono menerangkan traffic kendaraan yang melintas di tol turun mulai dari 30% hingga 50%. Penurunan paling signifikan dirasakan oleh operator tol di dalam kota.

"Teman-teman yang di dalam kota itu mungkin bisa sampai 30-40% sampai 50% (penurunan traffic-nya)," kata dia saat dihubungi detikcom, Selasa (31/3/2020).

Masing-masing pengelola tol mengalami penurunan traffic yang bervariasi. Para pengelola tol yang tergabung dalam asosiasi tersebut saling melaporkan dampak Covid-19 ke bisnis mereka.

"Saat ini semua cuma melaporkan, ada penurunan ya dampak Covid-19 itu, ada penurunan traffic ke beberapa ruas jalan tol. (Angkanya) variatif, saya menyebutnya variatif," jelasnya.

Selain Covid-19, penurunan traffic kendaraan di tol juga dipengaruhi oleh hal-hal yang bersifat situasional, misalnya pada saat perayaan Nyepi beberapa waktu lalu.


"Contohnya kemarin pas ada Hari Raya Nyepi itu drop semua. Jadi memang kita melihatnya tidak bisa sendiri-sendiri," tambahnya.

Proyek pembangunan tol juga terancam molor. Baca di halaman selanjutnya.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) Kris Ade Sudiyono menjelaskan pembangunan tol terancam molor imbas Covid-19. Pasalnya pandemi yang menghantam perekonomian itu membuat pengusaha tol kesulitan mendapatkan pendanaan.

"Nah terus kalau yang di tahap konstruksi atau yang baru menang tender yang sedang dalam tahap financial close (pemenuhan pembiayaan) gimana, ya kan. Itu mereka kan juga sedang kesulitan mencari pendanaan," kata dia saat dihubungi detikcom, Selasa (31/3/2020).

Imbas kesulitan mencari pendanaan di tengah wabah Covid-19, kemungkinan besar pembangunan jalan tol bakal delay alias molor.

"Nah kemungkinan jadi bisa (delay) begitu. Kalau umpamanya financing-nya nggak lancar kan berarti bisa saja delay kan gitu. Jadi memang kita melihatnya bukan cuma dari dampak yang sudah operasi," ujarnya.


Dia menjelaskan, di satu sisi pengusaha tol kena imbas berkurangnya pendapatan karena menurunnya traffic kendaraan. Di sisi lain pembangunan tol yang sudah direncanakan juga terganggu.

"Jadi memang kalau menurut saya tidak bisa hanya dilihat dari perspektif jalan tol yang sudah beroperasi saja, tapi mungkin kita harus melihatnya bagaimana dampak Covid-19 terhadap industri infrastruktur khususnya sektor jalan tol," tambahnya.



Simak Video "Video: Tol Jakarta-Tangerang Terendam Banjir Imbas Luapan Kali Sabi"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads