TKI Pulang Kampung Bisa Ikut Program Padat Karya

TKI Pulang Kampung Bisa Ikut Program Padat Karya

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 14 Apr 2020 09:17 WIB
Petugas Karantina Kemenkes memeriksa surat kesehatan kewaspadaan para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia  saat tiba di Bandara Internasional Kualanamu Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Kamis (9/4/2020). Sebanyak 134 orang TKI yang terdampak lockdown atau karantina wilayah COVID-19 di Malaysia tersebut selanjutnya akan mengikuti proses karantina di bawah pengawasan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumut sebelum dipulangkan ke daerah asal mereka masing-masing. ANTARA FOTO/Septianda Perdana/nz
Foto: ANTARA FOTO/SEPTIANDA PERDANA
Jakarta -

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sedang bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri untuk melakukan pendataan para tenaga kerja Indonesia alias TKI yang baru pulang dari luar negeri.

Nantinya TKI yang kebanyakan baru pulang dari Malaysia ini diarahkan untuk bekerja dan mendapatkan upah lewat program padat karya tunai Kementerian PUPR.

"Kami juga kerja sama dengan Kemenlu, kami akan data PMI (pekerja migran Indonesia) yang baru pulang dari Malaysia kita identifikasi dari mana saja asalnya," kata Basuki lewat rilis video BNPB, Senin (13/4/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah didata dan sudah melewati masa isolasi mandiri, para TKI yang mayoritas kehilangan pekerjaan ini akan diarahkan untuk bekerja sementara lewat program padat karya tunai.

"Jadi setelah isolasi mandiri dia bisa bekerja di padat karya yang sudah kita siapkan di daerahnya tinggal," kata Basuki.

ADVERTISEMENT

Lewat program padat karya tunai ini, masyarakat akan dipekerjakan di berbagai proyek. Seperti apa proyeknya?

Basuki menjelaskan masyarakat lewat program padat karya tunai akan ikut dalam berbagai pembangunan dan pengembangan infrastruktur pedesaan. Mulai dari pembangunan irigasi, pembangunan pisew, pelaksanaan program kota tanpa kumuh, dan lain sebagainya.

"Kita ingin melaksanakan padat karya tunai. Apa itu? Padat karya tunai adalah memberikan pekerjaan yang low technology, tapi padat karya di pedesaan. Terutama untuk mempertahankan daya beli masyarakat di pedesaan," kata Basuki.

"Jadi kami mendistribusikan uang pembangunan ke desa-desa," lanjutnya.

Basuki menjelaskan, secara rinci anggaran yang akan digelontorkan untuk padat karya tunai ada Rp 10,22 triliun. Anggaran itu akan digunakan untuk membeli peralatan, material pembangunan, hingga upah untuk masyarakat. Mereka yang ikut program padat karya tunai ini akan dibayar mingguan.

"Ini semua dibayar mingguan seperti yang biasa terjadi di pedesaan. Ada yang dibayar Kamisan (setiap Kamis) dan mingguan," jelas Basuki.

Anggaran Kementerian PUPR di tahun 2020 sendiri sebesar Rp 120 triliun. Kemudian direalokasi sebesar Rp 36,19 triliun, Rp 10 triliun di antaranya digelontorkan untuk program padat karya tunai.



Simak Video "Video Jenazah TKI Banyuwangi Meninggal di Kamboja Tiba di Rumah Duka"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads