Sudah Operasi, RS Corona di Pulau Galang Tangani ABK KM Kelud

Sudah Operasi, RS Corona di Pulau Galang Tangani ABK KM Kelud

Anisa Indraini - detikFinance
Sabtu, 18 Apr 2020 15:42 WIB
Penampakan RS Corona di Pulau Galang-Batam
Foto: Dok. Istimewa/Kementerian PUPR: Penampakan RS Corona di Pulau Galang
Jakarta - Rumah Sakit (RS) khusus pasien Corona (COVID-19) di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau sudah beroperasi. RS tersebut memiliki fasilitas yang dibagi menjadi 3 zonasi.

Namun, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Danis Hidayat Sumadilaga menjelaskan dari 3 zona yang disiapkan baru 2 zona yang beroperasi.

Yakni zona A, yang merupakan mess petugas, dokter dan perawat, gedung sterilisasi, gedung farmasi, gedung gizi, laundry, gudang dan power house.

"Zona 1 sudai dipakai, kan dokter-dokter serta tenaga yang lain tinggal di sana sekitar 200 orang," kata Danis kepada detikcom, Jumat (17/4/2020).


Selain itu, ada zona B yang merupakan fasilitas penampungan dan fasilitas pendukung seperti ruang isolasi, hingga ruang observasi yang sudah diisi pasien.

Sedangkan zona 3, belum beroperasi karena hanya persiapan lahan yang siap dibangun jika memungkinkan tambahan fasilitas.

"Zona 3 kan zona pengembangan, tanah yang sudah siap. Bangun bila diperlukan tambahan fasilitas-fasilitas kesehatan dan sebagainya," ucapnya.

Berapa pasien yang dirawat di RS di Pulau Galang? Klik halaman selanjutnya.



Danis mengatakan RS tersebut sampai saat ini setidaknya sudah diisi 40 pasien yang berasal dari para Anak Buah Kapal (ABK) Pelni kM Kelud.

Dari jumlah di atas, ada yang dinyatakan positif atau hanya sekadar menjalani karantina. Pasien tersebut berada di Zona B yang merupakan fasilitas penampungan dan fasilitas pendukung seperti ruang isolasi, hingga ruang observasi.

"Berdasarkan komunikasi kami dengan Dokter Kepala bahwa 40 ABK tersebut ditempatkan di Observasi 50 beds (Observasi B)," kata Danis kepada detikcom, Jumat (17/4/2020).

Danis menjelaskan, dari 3 zona yang disiapkan baru 2 zona yang beroperasi. Yakni zona 1 yang merupakan mess petugas, dokter dan perawat, gedung sterilisasi, gedung farmasi, gedung gizi, laundry, gudang dan power house.

"Zona 1 sudai dipakai, kan dokter-dokter serta tenaga yang lain tinggal disana sekitar 200 orang," ucapnya.

"Zona 2, zona observasi dan karantina sudah dipakai sejauh yang saya tahu untuk 40 orang ABK tersebut," tambahnya.

Sedangkan zona 3, belum beroperasi karena hanya persiapan lahan yang siap dibangun jika memungkinkan tambahan fasilitas.


(hns/hns)

Hide Ads