Progres 76%, Proyek Jembatan Pulau Balang Dipastikan Rampung 2021

Progres 76%, Proyek Jembatan Pulau Balang Dipastikan Rampung 2021

Nurcholis Maarif - detikFinance
Senin, 04 Mei 2020 14:09 WIB
HK
Foto: Hutama Karya
Jakarta -

Hutama Karya memastikan proyek Jembatan Pulau Balang di Kalimantan bakal rampung tepat waktu pada tahun 2021. Jembatan ini bakal jadi kunci akses ke ibu kota baru Indonesia, meningkatkan konektivitas jalur Trans Kalimantan dan mendorong perekonomian setempat.

Kepala Proyek Jembatan Pulau Balang, Dhono Nugroho, menyampaikan per April 2020, progres proyek ini telah mencapai 76,581%. Ia juga menjelaskan beberapa tantangan yang dihadapi saat menggarap proyek ini.

"Dari segi fisik, pekerjaan tiang jembatan dapat dikatakan 95% selesai. Saat ini proses pekerjaan dek jembatan dengan metode balance cantilever," ujar Dhono dalam keterangan tertulis, Senin (4/4/2020)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tantangan terbesar yang dialami adalah pada saat pekerjaan pondasi, kondisi seabed yang berupa batuan menyebabkan proses pemasangan casing jauh lebih lama dari yang diperkirakan. Dari aspek sosial, status lahan yang belum bebas juga cukup berdampak pada kelancaran pekerjaan di lapangan," imbuhnya.

"Semoga dengan munculnya ikon baru yaitu jembatan Pulau Balang dapat meningkatkan perekonomian wilayah Gersik, Riko, PPU dan Tempadung, serta menjadi suatu monumen pengingat hasil keringat dan pengorbanan anak bangsa yang telah berusaha keras dalam mewujudkan monumen berteknologi tinggi ini," ungkapnya.Meski begitu, ia mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan baik dan koordinasi bersama para pemangku kepentingan dalam proyek sehingga permasalahan yang muncul pada akhirnya dapat diselesaikan. Tim proyek Jembatan Pulau Balang juga menggandeng sejumlah elemen lokal, baik perusahaan maupun tenaga kerja, dengan harapan memberikan dampak positif bagi area di sekitar proyek.

ADVERTISEMENT

Pada kunjungannya Desember 2019 yang lalu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menargetkan proyek ini rampung pada akhir tahun 2020. Target ini lebih cepat dari kontrak pekerjaan yang selesai pada tahun 2021 atau 2.015 hari kalender.

Menanggapi hal ini, Dhono mengungkapkan untuk mencapai target di tengah situasi wabah COVID-19 ini memang bukanlah hal yang mudah. Meski begitu Dhono dan tim yakin pembangunan Jembatan Pulau Balang akan selesai tepat waktu.

"Saat ini kami di proyek tetap bekerja dengan menerapkan protokol pembatasan penyebaran COVID-19 secara ketat sesuai aturan pemerintah dan perusahaan. Harapannya pembangunan tetap bisa terus berproges meski sedikit terhambat," pungkasnya.

Salah Satu Jembatan Cable Stay Terpanjang di Indonesia

Jembatan setinggi 29 meter ini memiliki tipe cable stayed bridge yaitu jembatan yang dibangun menggunakan kabel-kabel prategang berkekuatan tinggi untuk menahan beban jembatan. Terdapat dua pylon/tiang jembatan setinggi 116 meter untuk menahan kabel-kabel tersebut dan 144 bore pile/tiang pancang sebagai penopang jembatan.

Tak tanggung-tanggung, lebar jembatan ini adalah 22,4 meter dengan 4 lajur serta dilengkapi dengan trotoar di samping kanan dan kiri. Untuk mendukung akses menuju jembatan tersebut, dibangun pula jalan sepanjang 1.969 meter. Jembatan Pulau Balang juga akan dilengkapi dengan teknologi structural health monitoring system (SHMS) yang akan memantau kesehatan kesehatan struktur konstruksi jembatan.

Jika jembatan ini sudah 100% tersambung dan beroperasi secara penuh, maka konektivitas serta mobilitas orang dan barang di lintas selatan Kalimantan akan semakin lancar. Jarak tempuh dari Balikpapan ke Penajam yang sebelumnya mencapai 5 jam melalui jalur laut akan jauh lebih singkat yaitu menjadi 1 jam saja lewat darat via Balikpapan-Kariangau-Jembatan Pulau Balang- Simpang Gersik-Penajam.

Selain menjadi askes darat utama menuju lokasi Ibu Kota Negara baru, adanya Jembatan Pulau Balang juga mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah di Kalimantan Utara dan sekitarnya. Transportasi dari Pelabuhan Peti Kemas Karingau Balikpapan akan semakin lancar sehingga akan mengembangkan Kawasan Industri Karingau (KIK).

PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) selaku kontraktor yang melakukan Kerja Sama Operasi (KSO) dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT Bangun Cipta Konstruksi, membangun jembatan yang terbentang sepanjang 804 meter dek utama dan 167 meter dek pendekat. Jembatan Pulau Balang digadang-gadang menjadi jembatan terpanjang kedua di Indonesia setelah Jembatan Suramadu yang juga dibangun oleh Hutama Karya.

Tahapan pembangunan Jembatan Pulau Balang bentang panjang dimulai pada tahun 2013 (kontrak pertama) yaitu pembangunan abutment dan pilar K1-K2. Kemudian kontrak kedua dimulai pada tahun 2015 sampai dengan awal 2018 dengan pekerjaan pondasi dan dilanjutkan pekerjaan pile cap dan pylon. Pekerjaan lantai jembatan dilakukan paralel dengan bagian puncak pylon dikerjakan mulai pertengahan tahun 2019.




(akn/ara)

Hide Ads