Basuki Minta Rp 1,12 T Buat Kebut Proyek Stadion Piala Dunia U-20

Basuki Minta Rp 1,12 T Buat Kebut Proyek Stadion Piala Dunia U-20

Soraya Novika - detikFinance
Rabu, 24 Jun 2020 13:13 WIB
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mendatangi gedung DPR RI. Ia menghadiri rapat kerja bersama Komisi V DPR RI.
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta -

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan salah satu prioritas dalam rencana kerja kementeriannya adalah pembangunan stadion sepak bola menyambut piala dunia World Cup U-20. Kegiatan tersebut masuk dalam program Direktorat Jenderal Bidang Cipta Karya 2021.

Menurut Basuki khusus untuk pembangunan rehabilitasi dan renovasi sarana olahraga dan pasar, Direktorat Jenderal Bidang Cipta Karya membutuhkan sekurangnya Rp 1,12 triliun.

"Sarpras olah raga 9 gedung termasuk untuk persiapan World Cup U-20, persiapan Stadion Manahan Surakarta dan Stadion I Wayan Dipta. Satpras 12 pasar di Sibolga Nauli, Gorontalo, Ngawi dan Mardika," kata Basuki dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, Jakarta, Rabu (24/6/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara keseluruhan, program Direktorat Jenderal Bidang Cipta Karya 2021 sebenarnya membutuhkan anggaran sebesar Rp 22,33 triliun. Anggaran ini dibagi-bagi ke beberapa target prioritas 2021. Salah satunya adalah air minum sebesar Rp 5,66 triliun.

Dana tersebut di antaranya digunakan untuk pembangunan SPAM 2.012 liter, peningkatan SPAM 1.300 liter per detik, perluasan SPAM 58.756 SR dan SPAM berbasis masyarakat 400.000 SR di 2.500 desa berupa kegiatan Pamsimas.

ADVERTISEMENT

Kemudian pada program sanitasi sebesar Rp 4,5 triliun yang digunakan untuk sistem pengelolaan air limbah domestik 174.380 KK, sistem pengelolaan drainase lingkungan 4.808 KK, sistem pengelolaan persampahan 740.750 KK dan penyehatan lingkungan berbasi masyarakat 73.800. Lalu pada penataan kawasan permukiman dialokasikan sebesar Rp 3,33 triliun.

"Ini untuk permukiman kumuh yang ditangani secara terpadu 143 ha, penataan kawasan strategis pariwisata nasional 168 ha dan pembangunan infrastruktur permukiman berbasis masyarakat 1.813 ha. Bangunan gedung Rp 1,55 triliun, pembangunan rehabilitasi dan renovasi sarpras pendidikan Rp 4,56 triliun dan dukungan lainnya Rp 1,36 triliun," paparnya.




(fdl/fdl)

Hide Ads