Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Bangkanai di Desa Karendan, Barito Utara, Kalimantan Tengah sebesar 140 MW telah memasuki tahap 2. Proyek milik PT PLN ini akan menerangi desa yang cukup terpencil.
Proyek ini dikerjakan oleh PT PP (Persero) Tbk dengan nilai kontrak Rp 780 miliar. Proyek ini menggunakan mesin duel fuel technology di mana bahan bakar mesin tersebut dapat menggunakan gas ataupun solar. Selain itu, mesin jenis ini memiliki keunggulan lainnya, yaitu ramah lingkungan dan efisien dalam penggunaan bahan bakar.
"Dalam pembangunan proyek PLTMG ini, Perseroan berperan sebagai kontraktor yang akan bertanggung jawab dalam penyelesaian proyek dimana bekerjasama dengan partner konsorsium Wartsila Finland Oy dan Wartsila Indonesia," kata Direktur Utama PTPP Novel Arsyad dalam keterangan tertulis, dilansir Minggu (28/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lokasi proyek ini terbilang cukup terpencil. Untuk menuju desa Karendan dibutuhkan jarak tempuh waktu sekitar 10-12 jam dari Banjarmasin-Muara Teweh dan 3-4 jam perjalanan dari Muara Teweh-Karendan. Dalam melaksanakan proses pembangunan, material bangunan dan konstruksi juga harus didatangkan melalui perjalanan laut dari Jakarta, Surabaya dan Banjarmasin kemudian menempuh perjalanan darat ke Desan Karendan.
"Perseroan optimistis dapat menyelesaikan proyek tersebut pada bulan September tahun ini. Dengan keberhasilan Perseroan sebagai kontraktor EPC yang telah memiliki berbagai pengalaman dalam mengerjakan proyek-proyek minyak dan gas, Perseroan optimis dapat menyelesaikan pekerjaan dengan hasil yang maksimal dan tepat waktu," tambah Novel.
Kedepannya, PLTMG Bangkanai Tahap 2 diperuntukkan untuk memperkuat dan mengalirkan listrik di daerah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Suplai listrik yang baik dan berkualitas tentunya akan meningkatkan aktivitas warga dan mendukung geliat ekonomi masyarakat.
(das/zlf)