Jurus Kontraktor Tol Trans Sumatera Cari Tambahan Rp 386 T

Jurus Kontraktor Tol Trans Sumatera Cari Tambahan Rp 386 T

Vadhia Lidyana - detikFinance
Sabtu, 11 Jul 2020 17:15 WIB
Tol Kayuagung-Palembang
Tol Trans Sumatera/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Jalan Tol Trans Sumatera (JJTS) akan membentang hingga 2.769 kilometer (km) dan akan menjadi jalan tol terpanjang di Indonesia. JTTS telah dibangun sejak tahun 2015. Untuk membangun tol terpanjang ini, modal yang dibutuhkan ialah Rp 476 triliun.

PT Hutama Karya (Persero) atau HK selaku kontraktor dari JTTS membeberkan, untuk merampungkan keseluruhan pembangunannya masih diperlukan dana Rp 386 triliun.

"Dari total kebutuhan Rp 476 triliun, dana yang sudah dipenuhi sampai saat ini adalah Rp 90 triliun. Di mana dari Rp 90 triliun itu ekuitas sebesar Rp 55 triliun dari pinjaman dari perbankan dan global bond sebesar Rp 35 triliun. Sehingga total sisa kebutuhan untuk menyelesaikan JTTS adalah sebesar Rp 386 triliun," kata Direktur Keuangan HK Hilda Savitri dalam webinar Prodeep Institute, Sabtu (11/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memasuki tahun ke-5 pembangunan, HK sudah mengoperasikan 364 km. Di akhir tahun 2020 ini, HK menargetkan 500 km sudah beroperasi.

"Sebentar lagi dalam tahap inspeksi final sebesar 131 km yaitu ruas Pekanbaru-Dumai. Dan total 771 km sedang dalam proses konstruksi. Sehingga akhir tahun ini kami harapkan total ruas yang sudah beroperasi naik menjadi 500 km," terang Hilda.

ADVERTISEMENT

Pemerintah yang menugaskan HK membangun JTTS telah mengucurkan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 19,6 triliun. Untuk menutupi kekurangan modal, HK juga mencari alternatif pembiayaan lain salah satunya penerbitan surat utang (global bond).

"Kami juga berhasil mendapatkan pinjaman sebesar Rp 34,7 triliun di mana salah satunya berasal dari global bond US$ 600 juta," urai Hilda.

Langsung klik halaman selanjutnya.

Sementara, alternatif modal lainnya berasal dari sekuritisasi aset dari Tol JORR S dan Akses Tanjung Priok (ATP).

"Sekuritisasi aset, di mana kami diberikan pengelolaan jalan tol JORR S dan ATP, dan berdasarkan pemasukan daripada JORR S dan Akses Tanjung Priok ini kami dapat menerbitkan obligasi sebesar Rp 11 triliun, di mana dananya digunakan untuk pembangunan JTTS," imbuh dia.

Secara keseluruhan, modal yang telah dikumpulkan dan digunakan HK untuk membangun JTTS ialah Rp 90 triliun.

"Total pendanaan yang berhasil tersedia hingga saat ini sebesar hampir Rp 90 triliun, di mana PMN hanya sebesar Rp 19,6 triliun, dan Rp 70 triliun berasal dari berbagai alternatif pendanaan yang telah dikumpulkan oleh Pemerintah dalam bentuk sekuritisasi aset JORR S dan ATP, dan berbagai macam pinjaman dari lembaga keuangan yang dijamin Pemerintah," tutup Hilda.


Hide Ads