Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali menyinggung tidak tersambungnya moda transportasi di samping Gedung Sekretariat ASEAN, Jakarta Selatan. Di lokasi tersebut ada stasiun MRT yang tidak terintegrasi dengan Shelter CSW Transjakarta koridor 13 di simpang Jalan Sisingamangaraja.
Di sisi lain, Pemprov DKI Jakarta sedang membangun skybridge yang menghubungkan Stasiun MRT ASEAN dan Shelter CSW. Anies menjelaskan pihaknya dalam mengelola transportasi umum akan mengedepankan integrasi antarmoda.
"Jadi gini ketika kita menetapkan bahwa kata kunci untuk selesaikan masalah transportasi umum adalah integrasi maka kami Pemprov DKI memastikan semua moda di bawah pengelolaan DKI bisa terintegrasi. Ini contoh di depan ASEAN itu ada jalur MRT dan BRT, saat ini sedang fase finalisasi konstruksi sehingga jalur Transjakarta barat timur tersambungkan MRT utara selatan," ujar Anies dalam konferensi pers peluncuran sistem integrasi pembayaran transportasi umum Jakarta, Rabu (15/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies menjelaskan saat perancangan Transjakarta koridor 13 tidak memperhatikan integrasi dengan MRT Jakarta sehingga dua moda ini tidak tersambung.
"Jadi ini karena ketika dirancang tidak tersambung, maka kami sambungkan," kata Anies.
Anies memang sering menyinggung soal tidak terintegrasinya MRT Asean dengan Transjakarta koridor 13. Dia pernah mengatakan MRT dan Transjakarta yang tidak terintegrasi ini merupakan salah satu contoh perencanaan transportasi yang buruk.
"Saya berhenti di Stasiun ASEAN. Di sana ada persimpangan antara Transjakarta dengan MRT. Saya selalu menggarisbawahi soal integrasi dan persimpangan itu adalah contoh sempurna perencanaan tanpa integrasi," kata Anies di Halte MRT Bundaran HI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Selatan, Senin (1/4/2019).
Kini, Pemprov DKI Jakarta sudah membangun skybridge yang akan menghubungkan kedua moda transportasi masal ini. Rencananya, skybridge ini akan selesai pada bulan Agustus 2020.
(hns/hns)