PT Wijaya Karya (Persero) atau WIKA kini memiliki kurang lebih 7 proyek infrastruktur di luar negeri. WIKA memiliki portofolio yang tersebar di negara-negara Asia, Timur Tengah, dan Afrika.
Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito mengungkapkan, sederet proyek infrastruktur domestik telah mendorong WIKA untuk ekspansi ke luar negeri.
"WIKA berani untuk masuk dalam proyek-proyek strategis dengan tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Terbukti, di sektor pembangunan infrastruktur kereta modern misalnya, WIKA menjadi kontraktor lokal yang paling banyak mengambil peran pada pembangunan MRT Jakarta sebagai yang pertama di Indonesia dan LRT Jakarta Kelapa Gading - Velodrome. WIKA bertindak sebagai satu-satunya kontraktor Indonesia yang mengerjakan Kereta Cepat Jakarta Bandung yang juga akan menjadi yang pertama hadir di Indonesia bahkan ASEAN," ungkap Agung dalam keterangan resminya, Rabu (12/8/2020).
Berikut daftar 7 proyek WIKA di luar negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Istana Kepresidenan Nigeria
WIKA merupakan kontraktor dari proyek prestisius di Nigeria, yakni Istana Kepresidenan Republik Nigeria. WIKA bertanggung jawab menyelesaikan empat bangunan meliputi ballroom, head of state atau bangunan pendukung di sekitar ballroom, service building atau pusat kontrol dan pavillion of president atau tempat tinggal presiden beserta keluarga.
Saat ini tim proyek yang terdiri dari kurang lebih 70 pekerja asal Indonesia yang sedang fokus pada penyelesaian bangunan ballroom dan mengejar target untuk segera rampung pada Februari 2021 mendatang.
2. Sanying Metro Line Taiwan
WIKA terjun ke proyek ini setelah mendapat tawaran dari kontraktor terbesar di Taiwan, RSEA Engineering Corporation. Proyek ini merupakan pengerjaan jalur MRT inner ring road di kota New Taipei City. Jalur yang diberi nama Sanying Line ini nantinya akan membentang sepanjang 14,3 kilometer (Km) dan menghubungkan daerah Tucheng, Sanxia, dan Yingge dengan 13 stasiun pemberhentian.
Pembangunan proyek yang turut melibatkan 133 pekerja tanah air ini tengah fokus pada pengerjaan 4 station di daerah Yingge dan Sanxia yang rata-rata berjarak 1,2 Km antarstation.
3. Limbang Cable Stay Bridge Malaysia
WIKA mulai membangun infrastruktur di Malaysia sejak 2014 silam dengan proyek Mydin Supermall di Kuching, Sarawak. Kini WIKA menggarap proyek Proposed Sg. Limbang Cable Stayed Bridge di Sarawak. WIKA Digandeng oleh salah satu BUMN di Serawak dengan scope pekerjaan struktur utama jembatan, WIKA mulai mengerjakan proyek jembatan yang akan menghubungkan kota Limbang ke Brunei Darussalam ini pada tahun 2018 lalu, dan direncanakan akan selesai pada tahun 2021.
Jembatan full cable stayed pertama WIKA di luar negeri ini terbentang sepanjang 772 meter dan lebar 20,5 meter di atas Sungai Limbang.
Simak Video "Video: 5G Jadi Fokus Utama Infrastruktur Kemkomdigi "
[Gambas:Video 20detik]