BPH Migas berupaya mempercepat pembangunan infrastruktur jaringan transmisi dan distribusi gas bumi sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo pada tahun 2019-2024. Salah satu yang kini tengah dikebut oleh BPH Migas adalah pembangunan pipa transmisi gas bumi ruas Cirebon-Semarang (CISEM) agar ketersediaan energi dapat diakses dan dinikmati oleh semua masyarakat.
Berdasarkan Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional (RIJTDGBN), pada tahun 2006 BPH Migas telah melelang ruas transmisi yang salah satunya adalah ruas CISEM dengan PT Rekayasa Industri (Rekind) ditetapkan sebagai pemenang lelang. Namun, sejak penetapan PT Rekayasa Industri (Rekind) sebagai pemenang lelang pipa transmisi ruas Cirebon-Semarang tahun 2006 dan ground breaking pada bulan Februari tahun 2020, sudah 14 tahun pembangunan ruas pipa tersebut belum ada kemajuan yang berarti.
Untuk mempercepat pembangunan pipa tersebut bertempat di PO Hotel Semarang, Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa memimpin rapat koordinasi dengan stakeholder terkait yaitu PT Rekayasa Industri (Rekind), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan anggota Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno, Rofiq Hananto, Ridwan Hisjam, Abdul Wahid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ganjar Pranowo berharap jaringan pipa gas Cisem segera terwujud sehingga perekonomian di Jawa Tengah ini akan semakin tumbuh. Ia berharap PT Rekayasa Industri (Rekind) sebagai pemenang tender pembangunan transmisi gas bumi Cirebon-Semarang untuk segera melanjutkan pembangunan konstruksi di pertengahan September 2020.
Menurut Ganjar, kendala yang dihadapi oleh PT Rekayasa Industri adalah kendala jaminan pasokan gas bumi atau gas shipper yang bisa digunakan sebagai baseline untuk pembangunan ruas pipa transmisi Cirebon-Semarang. PGN pun pada kesempatan ini sudah siap menjadi shipper untuk Ruas Pipa Transmisi Gas Bumi Cirebon - Semarang.
"Kita hanya butuh melakukan kontrol pengawasan agar terjadi percepatan agar Rekind cepat mengerjakannya. Kalau kita tidak dikasih tahu kendalanya kan kita tidak bisa bantu. Saya tidak mendesak, tapi memaksa, agar ada putusan hari ini, kalau ada pihak-pihak yang mencoba menghambat terbuka saja dengan saya, saya tunggu hasilnya hari ini juga," tegas Ganjar dalam keterangan tertulis, Selasa (11/8/2020).
Ganjar menambahkan jika jaringan pipa gas bumi ini bisa selesai mengalir di beberapa kawasan industri yang disiapkan seperti kawasan industri Kendal, kawasan industri Batang dan Kawasan industri Wijayakusuma akan bisa membantu industri karena lebih ramah lingkungan.
Sementara itu, Kepala BPH Migas, M Fanshurullah Asa (Ifan) menjelaskan dengan adanya suplai gas bumi dari PGN dengan kesepakatan pengangkutan gas bumi serta permintaan dari beberapa industri Jawa Tengah seperti di Kendal dan Batang yang sudah siap diharapkan pembangunan konstruksi pipa gas bumi ini dapat dilanjutkan.
"PT Rekind sudah kami panggil sejak tahun 2017, 2018 masih siap menyatakan melanjutkan, kalau pada saat itu Rekind tidak sanggup melanjutkan akan kita minta ulang lagi," jelas Ifan
Ifan menuturkan jika jaringan pipa gas bumi ini terbangun maka pertumbuhan ekonomi kawasan akan berjalan dan bisa menumbuhkan perekonomian disisi lain penggunaan gas bumi juga lebih murah.
Di sisi lain, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno mengungkapkan sumber gas di indonesia cukup melimpah, oleh karena itu harus bisa dimanfaatkan dengan baik. Komisi VII DPR RI juga akan mendesak terus supaya proyek nasional ini segera berjalan.
"Jika memang ada hambatan, ada keterlambatan, ada permasalahan, kita ingin semua pemangku kepentingan untuk duduk bersama mencari solusi. Komisi VII DPR RI bisa memfasilitasi, kita cari jalan terbaik. Yang dibutuhkan keberhasilan pipa gas ruas transmisi Cirebon-Semarang (Cisem) yg ada success story untuk kita duplikasi untuk trans Jawa, Sumatera, Kalimantan dan lain-lain," jelas Eddy Soeparno.
"Kami berharap proyek ini segera dilaksanakan, karena dengan proyek jalur Gas Cisem ini pertumbuhan ekonomi akan segera terlihat dan saya yakin industri juga segera akan tumbuh," tambahnya.
Pembangunan pipa transmisi gas bumi ruas CISEM diharapkan dapat mendorong pengembangan kawasan-kawasan industri baru di sepanjang jalur pipa CISEM. Para pelaku industri juga diharapkan dapat beralih dari penggunaan Bahan Bakar khususnya HSD dengan memanfaatkan gas bumi dalam pengoperasiannya, sehingga dapat memaksimalkan pemanfaatan Gas Bumi domestik.
Pembangunan pipa transmisi gas bumi ruas CISEM ini juga akan bermanfaat dalam mendukung terintegrasinya pipa gas bumi trans Sumatera dan Jawa. Saat ini Rekind telah melakukan kajian, survei, pengujian, perizinan, dan engineering. Diharapkan pada bulan September 2020 ini akan segera melakukan pembangunan dan konstruksi pipa yang dimulai dari Semarang dan ditargetkan selesai pada bulan Februari 2022.
Ke depan BPH Migas akan melaksanakan lelang ruas pipa transmisi seperti Ruas Dumai - KEK Sei Mangkei serta Lelang Wilayah Jaringan Distribusi (WJD) yang telah diusulkan oleh Badan Usaha sejumlah 193 wilayah untuk peningkatan pemanfaatan Gas Bumi di Indonesia.
Sebagai informasi, hadir pula pada rapat kali ini, Kementerian Perindustrian, Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Bappenas, Sekretaris Kabinet, Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), Kadin, Hipmi, Badan Usaha calon shipper, BUMN, BUMD, Pengelola Kawasan Industri Kendal, Pengelola Kawasan Industri Terpadu Batang, dan Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB) sebagai calon konsumen.
(akn/hns)