Ancaman Sepi Intai Bandara Kulon Progo, Jadi Kertajati Jilid II?

Ancaman Sepi Intai Bandara Kulon Progo, Jadi Kertajati Jilid II?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 31 Agu 2020 11:07 WIB
Bandara International Airport (YIA) di Kulon Progo telah membuka layanan penerbangan sejak Kamis (7/5). Namun penerbangan baru ada hari ini, dengan dua penerbangan.
Foto: Sayoto Ashwan
Jakarta -

Bandara Kulon Progo atau Yogyakarta International Airport (YIA) baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), bahkan Jokowi sempat menyebut bandara ini sebagai bandara terbaik di Indonesia.

Namun, ancaman sepi penumpang membayangi bandara Kulon Progo. Menurut pengamat penerbangan Alvin Lie bandara ini bisa saja nasibnya menjadi seperti Bandara Kertajati di Jawa Barat.

Hal itu bisa terjadi apabila dukungan infrastruktur transportasi dari dan menuju bandara tidak optimal. Salah satu yang disoroti Alvin adalah kurangnya jalan akses menuju bandara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Potensinya sih ada sepi kayak Kertajati, cuma memang lokasinya karakter berbeda. Kertajati kan jauh dari mana-mana, dari bandung aja 2 jam lebih. Kalau Kulonprogo memang jarak nggak jauh banget 50-60 km dari kota, cuma akses ke sana itu cuma ada satu jalan besar," kata Alvin kepada detikcom, Senin (31/8/2020).

"Kalau ada masalah, misal truk mogok itu bisa macet panjang. Apalagi kalau saya lihat itu sempit cuma 3 lajur," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Alvin yang juga merupakan anggota Ombudsman ini menyebut bandara Kulon Progo bisa saingan dengan beberapa bandara di dekat Yogyakarta dalam hal mendapatkan penumpang. Bandara Adi Soemarmo di Solo misalnya.

Dia menyatakan bandara di Solo ekosistemnya sudah terbangun jadi bisa lebih memudahkan masyarakat. Apalagi jaraknya juga tak jauh bagi masyarakat di Yogyakarta.

"Sementara itu, Bandara Adi Soemarmo di Solo, bagi orang Yogyakarta dan Klaten yang jadi pasarnya Kulon Progo, bisa lebih menarik alternatif ke Solo. Karena jaraknya dekat dan ekosistem sudah terbangun di sana. Bandara ini kan nggak bisa berdiri sendiri," papar Alvin.

"Infrastruktur di Solo sudah jadi, bahkan mau ada kereta bandara yang sambungkan ke Yogyakarta," katanya.

Beda pendapat, justru menurut pengamat penerbangan dari Arista Indonesia Aviation Center (AIAC), Arista Atmadjati bandara Kulon Progo tidak akan sepi. Dia menyatakan semua masalah waktu dan mindset masyarakat saja, biasanya ke bandara yang sangat dekat di tengah kota kini harus berjalan sedikit jauh.

Hal ini menurutnya pernah terjadi di Jakarta saat memindahkan penerbangan bandara utama dari Kemayoran di tengah kota ke Soekarno Hatta yang berada ke pinggir Jakarta. Hal serupa juga terjadi di Medan, saat penerbangan bandara Polonia di tengah kota harus berpindah ke Kualanamu yang sedikit jauh.

"Bandara pindah itu hal common practice lah, biasa. Masyarakat akan bertahap, awalnya manja biasa tengah kota jadi jauh. Biasa bandara di depan hidung ini mesti jalan lebih jauh sedikit. Medan dan Jakarta duluan seperti itu, sekarang gimana? Ramai juga kan," kata Arista.

Dia menilai infrastruktur di bandara Kulon Progo pun memadai, yang dibutuhkan menurutnya adalah ketersediaan moda transportasi dan dengan harga yang terjangkau.

"Yang dibutuhkan itu cuma ketersediaan transportasi yang memadai dan terus ada. Selain itu, operatornya juga harus memberikan harga yang terjangkau, jangan cari untung lah di awal, kalau perlu diskon besar-besaran," kata Arista.



Simak Video "Video Menko AHY Dorong Pembangunan Fasilitas MRO di Bandara Kertajati"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads