Bangun Mandalika Jadi Tuan Rumah MotoGP Telan Investasi Rp 23 Triliun

Bangun Mandalika Jadi Tuan Rumah MotoGP Telan Investasi Rp 23 Triliun

Soraya Novika - detikFinance
Selasa, 08 Sep 2020 10:35 WIB
This aerial picture taken on February 23, 2019 shows the Mandalika coastal development project, which is the proposed site of a new MotoGP motorbike race on a custom-built street circuit in Mandalika in the south of Lombok. - MotoGPÒ€ℒs return to Indonesia after more than two decades has been met with jubilation on the island of Lombok where sports fans hope it will revive their earthquake-ravaged economy. (Photo by ARSYAD ALI / AFP)
Foto: AFP
Jakarta -

PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) mengklaim telah mengantongi komitmen investasi senilai Rp 23 triliun untuk pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Nusa Tenggara Barat.

Komitmen investasi tersebut terdiri dari pembangunan sirkuit balapan MotoGP, hotel, hingga kluster sport & entertainment.

"Dari sisi investasi, The Mandalika telah berhasil menarik komitmen investasi sebesar Rp 23 triliun dari investor," ujar Direktur Utama ITDC Abdulbar M Mansoer kepada detikcom, Selasa (8/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Investasi terbesar berasal dari Vinci Constructions Grand Project yang berinvestasi senilai US$ 1 milyar atau setara Rp 14,5 triliun (kurs Rp 14.500/US$) secara bertahap selama 15 tahun.

Pengembangan KEK Mandalika juga mendapat dukungan pendanaan yang didapat ITDC yaitu dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) berupa fasilitas pembiayaan senilai US$ 248,4 juta atau setara Rp 3,6 triliun dalam payung program Mandalika Urban & Tourism Infrastructure Project (MUTIP) dan pembiayaan ekspor dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) melalui skema National Interest Account (NIA) dengan besaran mencapai Rp 1,18 triliun.

ADVERTISEMENT

"Pembiayaan MUTIP oleh AIIB ini merupakan pembiayaan pertama secara mandiri yang dilakukan AIIB di Indonesia dan secara global merupakan pembiayaan pertama AIIB bagi kegiatan pembangunan infrastruktur pariwisata," sambungnya.

Proyek MUTIP mencakup pembangunan infrastruktur dan fasilitas dasar di dalam kawasan the Mandalika dan juga area sekitarnya, seperti jalan dalam kawasan, penyediaan air bersih, sanitasi dan drainase, pengolahan air limbah dan limbah padat, distribusi listrik, dan juga fasilitas pengelolaan risiko bencana, berbagai fasilitas publik dan ruang publik terbuka.

"Dalam waktu dekat, kata Abdulbar ada dua paket pengerjaan jalan dalam kawasan yang akan dibiayai melalui program MUTIP dengan total anggaran mencapai Rp 1,7 triliun," ungkapnya.

Sementara pembiayaan yang berasal dari skema NIA digunakan untuk pembangunan infrastruktur dasar dan aset produktif.

"Ada dua program yang dijalankan dengan menggunakan pembiayaan dari NIA yaitu pertama, pembangunan infrastruktur jalan pada zona timur yang menghubungkan jalan provinsi dari area Sunggung menuju Pantai Gerupuk dan Tanjung Aan yang berada di sisi timur kawasan The Mandalika berupa pengaspalan 2 jalur jalan, lebar masing-masing 8 meter dengan Right of way (ROW) sebesar 90 meter untuk total jalan sepanjang 2 km," paparnya

"Kedua, pendanaan NIA juga digunakan untuk mengenjot penyelesaian pembangunan Pullman Hotel yang berada di dalam kawasan," tambahnya.




(zlf/zlf)

Hide Ads