India tengah menggenjot pembangunan terowongan yang menuju wilayah perbatasan China atau disebut perbatasan Himalaya. Tujuan dari pembangunan terowongan ini untuk mempermudah mobilitas pasukan militer India menuju perbatasan wilayah tersebut.
Kedua negara terakhir dilaporkan sempat bentrok yang menyebabkan 20 tentara India tewas dalam pertikaian dengan tentara China di perbatasan tersebut. Keduanya pun saling menyalahkan atas pertikaian tentara mereka. Sejak insiden itu, baik China dan India berlomba-lomba membangun infrastruktur militer dan menambah personel tentara di sepanjang aliran sungai di Lembah Galwan yang disengketakan.
China diketahui membangun gudang senjata, tenda komando, serta menyiagakan beberapa mobil berpeluncur rudal di sana. Sedangkan India baru-baru ini tengah membangun terowongan, helipad dan lapangan terbang untuk pesawat sipil dan militer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terowongan yang tengah dibangun India itu bernilai US$ 400 juta setara Rp 5,9 triliun (kurs Rp 14.800/US$). Terowongan itu dibangun di negara bagian Himachal Pradesh, dibangun untuk memangkas jarak 50 kilometer melalui jalur pegunungan yang tertutup salju di musim dingin dan sering mengalami tanah longsor. Terowongan ini memungkinkan mobilitas tentara tidak terganggu kondisi cuaca.
Diperkirakan terowongan ini selesai akhir bulan September ini. Perjalanan ke perbatasan Himalaya yang dulunya bisa menghabiskan waktu 4 jam lamanya, nanti bisa lebih singkat hanya menjadi 10 menit saja
"Ada saatnya perjalanan di rute ini apalagi saat ada kendaraan yang mogok, menyebabkan kemacetan lalu lintas enam hingga delapan jam lamanya. Untuk itu, terowongan ini dan rencana infrastruktur lainnya perlu banyak berubah bagi (keperluan mobilitas) pasukan (militer India)," kata kepala Organisasi Jalan Perbatasan (BRO) India Letnan Jenderal Harpal Singh dikutip dari AFP, Jumat (18/9/2020).
(dna/dna)