Proyek reaktivasi jalur kereta api dari Cianjur ke Padalarang terus berjalan. Hari ini Kementerian Perhubungan meresmikan segmen dua dari proyek tersebut, tepatnya reaktivasi jalur kereta api dari Ciranjang ke Cipatat sepanjang 15 km.
Dirjen Perkeretaapian Zulfikri menjelaskan proyek ini meneruskan reaktivasi yang sudah lebih dulu dilakukan pada segmen pertama dari Cianjur ke Ciranjang sejauh 15 km yang beroperasi pada 2019 lalu.
Dengan pengoperasian jalur ini, Zulfikri mengatakan akan ada peningkatan kapasitas lintas kereta api dari yang semula hanya 3 perjalanan menjadi 7 perjalanan pada kereta Siliwangi dengan rute Sukabumi-Cipatat yang melewati rel reaktivasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan begitu waktu tempuh kereta api dari Sukabumi ke Cipatat atau sebaliknya menjadi hanya 2,5 jam, membuat moda ini lebih cepat waktu tempuhnya dari pada naik mobil.
"Itu sekitar 30 menit lebih cepat dari moda transportasi darat, baik mobil ataupun bus," ungkap Zulfikri dalam peresmian yang dilakukan via Zoom, Senin (21/9/2020).
Kemenhub sendiri menargetkan, jumlah penumpang yang diangkut pada jalur ini meningkat. semula maksimal 2.169 orang per hari dapat meningkat menjadi 6.507 orang perhari.
Sementara itu untuk kereta api logistik atau barang, yang sebelumnya memiliki 5 rangkaian ditargetkan dapat bertambah menjadi 6 rangkaian. Serta peningkatan kapasitas angkut kereta yang semula 30 ton per hari meningkat menjadi 42 ton perhari.
Sementara itu, untuk segmen ketiga dari proyek reaktivasi jalur Cianjur-Padalarang hingga kini pihak Zulfikri masih melakukan studi trase. Kemudian akan ditargetkan mulai dibangun pada 2022.
"Mengingat kondisi geografisnya sangat sulit dan gradien tinggi, kami masih mencari studi untuk cari data yang efisien dalam pembangunannya," ujar Zulfikri.