Pemerintah Kota Banda Aceh berencana membangun flyover baru untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan. Flyover bakal dibangun di Jalan T Panglima Nyak Makam yang sudah ditetapkan sebagai daerah perdagangan dan jasa.
"Untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas, Pemko Banda Aceh berkerja sama dengan Pemerintah Aceh akan melakukan pembenahan secara bertahap," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banda Aceh Jalaluddin, Senin (21/9/2020).
Penetapan Lampineung sebagai daerah perdagangan dan jasa sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Banda Aceh. Di kawasan tersebut, saat ini tengah dibangun Trans Studio Mall terbesar di Sumatera.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jalaluddin mengungkapkan, pembangunan mega proyek Trans Studio Mall Banda Aceh di Jalan TP Nyak Makam sudah dilakukan kajian analisis dampak lalu lintas sebelum dibangun. Pihak Trans Studio juga membangun basement dengan daya tampung kendaraan sekitar 500 unit.
"Lalu kajian terhadap dampak lingkungan pembangunan Trans Studio Mal terbesar di Sumatra itu juga sudah dikakukan pembahasan oleh komisi amdal DLHK Aceh dan dinyatakan memenuhi persyaratan. Jadi pembangunannya sudah sesuai dengan aturan yang berlaku," ujar Jalaluddin.
Menurut Jalaluddin, pembenahan bakal dilakukan mulai depan kantor gubernur, Simpang BPKP, Jalan T Iskandar hingga ke Simpang Tujuh Ulee Kareng. Jembatan layang bakal dibikin di depan kantor gubernur.
"Di Jalan TP Nyak Makam, tepatnya di depan kantor gubernur atau depan gedung Banda Aceh Convention Hall, kita planning-kan pembangunan flyover/over pass untuk memperlancar arus lalu lintas. Kemudian Simpang BPKP juga akan kita perbaiki karena sudah mulai padat di situ," jelas Jalaluddin.
Jalaluddin berharap, pembenahan yang bakal dilakukan tersebut dapat mengantisipasi terjadinya kemacetan. Terlebih setelah pembangunan di kawasan tersebut mulai pesat.
"Insyaallah dengan dukungan pemprov dan warga kota dalam menyukseskan proyek pembenahan itu, persoalan kemacetan di sana akan dapat kita antisipasi," ujarnya.
Selain itu, untuk mengantisipasi kemacetan ke arah Ulee Kareng, Pemko Banda Aceh juga berencana melebarkan jalan T Iskandar serta membenah Simpang Tujuh Ulee Kareng. Kawasan ini kerap terjadi kemacetan ketika jam-jam sibuk.
"Termasuk membangun jalan alternatif dengan melebarkan Jalan Dr Syarif Thayeb beserta jembatan penghubung ke Jalan Tgk Imum Lueng Bata," ujarnya.
(agse/hns)