Operasi Perdana, Pelabuhan Patimban Akan Layani Ekspor Otomotif

Operasi Perdana, Pelabuhan Patimban Akan Layani Ekspor Otomotif

Danang Sugianto - detikFinance
Selasa, 22 Sep 2020 13:50 WIB
Pemerintah sedang membagun pelabuhan Patimban di Subang Jawa Barat. Intip yuk proyeknya.
Foto: Wijaya Karya
Jakarta -

Pelabuhan Patimban ditargetkan bisa mulai soft launching pada November tahun ini. Sehingga pada Desember 2020 pelabuhan yang berlokasi di Subang, Jawa Barat ini mulai bisa beroperasi melayani pengiriman barang terutama untuk ekspor dan impor.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, seperti yang diharapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pelabuhan ini akan melayani kebutuhan jalur logistik dari industri otomotif di Jawa Barat.

"Kita harapkan ini akan kita mulai pada bulan Desember adalah kita akan lakukan ekspor otomotif. Kita tahu bahwa di daerah Bekasi dan Karawang banyak sekali industri otomotif," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Selasa (22/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelabuhan Patimban ini harapannya tidak menjadi pesaing bagi Pelabuhan Tanjung Priok, melainkan bisa saling mengisi. Nantinya diharapkan industri yang berada di kawasan Bekasi Timur dan Karawang bisa melalui Pelabuhan Patimban, sedangkan untuk industri yang berada di Bekasi Barat dan Tangerang tetap melalui Pelabuhan Tanjung Priok.

Sementara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, saat diluncurkan akhir tahun ini kapasitas Pelabuhan Patimban bisa menampung 7,5 juta teus peti kemas. Namun jika sudah dibangun secara menyeluruh pada 2023 kapasitasnya bisa mencapai lebih dari 14 juta teus.

ADVERTISEMENT

"Sehingga yang bisa menjadi potensi awal itu adalah otomotif, di mana otomotif itu sekarang sentranya ada di Bekasi, Karawang, dan Purwakarta. Ekspor itu targetnya kita akan tingkatkan terus," terangnya.

Airlangga menjelaskan untuk produksi otomotif di Indonesia diperkirakan bisa meningkat hingga 2 juta unit per tahun di tahun 2025. Dari angka itu pemerintah percaya sekitar 30-40% bisa didorong untuk ekspor.

"Kalau sekarang sekitar 20%. Kalau 40% dari 2 juta itu kan bisa mencapai sekitar 700-800 ribu. Sedangkan ekspor pada hari ini melalui pelabuhan Tanjung Priok sekitar 200.000 kendaraan. Sehingga dengan demikian arahan Presiden ini ada sinerginya. Ada Hyundai sedang investasi. Kapasitas Hyundai 50% untuk ekspor, sehingga tentu sangat tepat waktu pelabuhan," terangnya.




(das/zlf)

Hide Ads