Jelang ujicoba Kereta Rel Listrik (KRL) pada akhir Oktober hingga awal November, PT KAI Daop 6 Yogyakarta bersama Dinas Perhubungan melakukan sosialisasi kepada masyarakat saat melintas di perlintasan sebidang. Hal itu karena masih banyak perlintasan yang tidak berpalang dan KRL berbeda dengan kereta biasa.
Kepala Bidang Keselamatan dan Teknologi Transportasi Dinas Perhubungan (Dishub) DIY, Didit Suranto mengatakan, bahwa sosialisasi di perlintasan sebidang ini dalam rangka memberikan suatu gambaran bagi masyarakat yang melintasi di perlintasan tersebut. Di mana masyarakat perlu menerapkan etika berkendara seperti mengurangi kecepatan dan melihat rambu-rambu sirine yang ada.
"Meski di DIY ada perlintasan sebidang yang liar, liar dalam artian tidak berizin dan tidak petugas ada yang menjaga perlintasan. Di DIY masih banyak terutama di Kulon Progo," kata Didit saat ditemui di perlintasan Stasiun Lempuyangan, Kota Yogyakarta, Rabu (14/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi, sebentar lagi KRL dan kereta bandara akan beroperasi di Yogyakarta. Hal itu membuat frekuensi perjalanan kereta nantonya semakin padat, karena itu dia menilai perlunya edukasi untuk masyarakat untuk menghindari kejadian yang tidak mengenakkan.
"Masyarakat masih banyak yang belum memahami sarana dan prasarana di perlintasan sebidang, karena itu kami minta yang berkeselamatan saat melintas di perlintasan sebidang," ucapnya.
Sementara itu, Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Eko Budiyanto menambahkan, kegiatan ini akan dilakukan secara terus-menerus. Karena perlu waktu yang cukup untuk mengedukasi masyarakat dalam hal berkendara di perlintasan sebidang.
"Karena KRL sebentar lagi operasi, akhir Oktober mulai ujicoba atau awal November, karena jaringan (listrik) sudah siap. Posisi operasionalnya besok masih Yogyakarta-Klaten, baru akhir tahun operasional sampai Solo," katanya.
Langsung klik halaman selanjutnya.