Jakarta -
Kementerian Perhubungan menyebut, pembangunan Pelabuhan Patimban di Jawa Barat sudah mencapai progres yang cukup pesat. Khususnya pada tahap pertama, ditargetkan pembangunannya selesai pada November atau bulan depan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, beberapa pengerjaan proyek pada tahap I progresnya sudah mencapai 90-an persen. Dengan begitu, pengoperasiannya dilakukan pada akhir tahun ini.
"Dari hasil rapat tadi kita mendapatkan kesimpulan bahwa pengerjaannya bisa diselesaikan pada akhir November 2020 dan pada bulan Desember 2020 sudah bisa dioperasikan sebagai car terminal," kata Budi dalam keterangan resminya, Jakarta, Sabtu (31/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi Tinjau Pelabuhan Patimban Foto: Dok. Kementerian Perhubungan |
Budi mengaku akan kembali meninjau pelabuhan ini pada pekan ketiga bulan November 2020 untuk memastikan kembali progresnya.
Pembangunan pelabuhan Patimban telah mengalami progres yang baik yaitu pembangunan Terminal Mobil (Car Terminal) seluas 8 hektar (Ha) mencapai 92% dan ditagetkan selesai pada akhir November 2020. Car teminal ini memiliki dermaga berukuran 350 meter x 33 meter berkapasitas 218.000 CBU.
Kemudian, Terminal Kontainer seluas 1 hektar dengan dermaga berukuran 420 meter x 34 meter juga ditargetkan selesai pada akhir November 2020. Dermaga ini berkapasitas 250.000 TEUs.
Sementara, jalan akses pelabuhan yang dibangun oleh Kementerian PUPR dan Ramp on/off progressnya sudah mencapai 99%. Adapun, mengenai uji coba sandar sudah selesai dilaksanakan per hari ini 31 Oktober 2020, dimana uji sandar ini telah dilaksanakan dan diawasi langsung oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut. Pada kesempatan peninjauan hari ini Menhub juga sempat melakukan pelepasan sandar.
Terkait pengelolaan Pelabuhan Patimban, juga sudah diumumkan calon perusahaan operator yang lolos tahap pra kualifikasi proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Pelabuhan Patimban pada 20 Oktober lalu, yaitu Konsorsium Patimban yang terdiri dari PT CTCorp Infrastruktur Indonesia, PT Indika Logistic & Support Services, PT U Connectivity Services, dan PT Terminal Petikemas Surabaya.
Tidak hanya itu, beberapa hal lainnya yang tengah disiapkan di antaranya penyiapan SOP pemanduan dan penundaan kapal, SOP penetapan alur pelayanan, penyiapan sarana bantu navigasi kapal, pengkajian dan pengesahan ISPS (International Ship and Port Facility Security), penyediaan CIQP (Customs Immigration Quarantine Procedure), izin pengoperasian pelabuhan, penyiapan peta laut, pengerukan alur pelayaran, penentuan tarif, penyediaan listrik oleh PLN, penyediaan air bersih oleh PDAM, serta peningkatan kapasitas SDM Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Patimban melalui pendidikan dan pelatihan (diklat).
Pelabuhan Patimban menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) berada di area seluas 369 hektare dan backup area mencapai 356 hektare, dengan biaya investasi total hingga mencapai Rp 43,2 triliun.
Untuk tahap satu sudah dilakukan sebesar Rp 14 triliun yang dananya berasal dari APBN dan pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA). Tahap lanjutan dari pengembangan pelabuhan ini akan dilakukan pada tahun 2023 dengan nilai investasi sebanyak Rp 9,5 triliun.