PT Hutama Karya akan mengajukan perpanjangan konsesi sejumlah ruas jalan tol Trans Sumatera kepada pemerintah. Yang diperpanjang merupakan ruas yang memberikan keuntungan, hal ini untuk memperkuat struktur permodalan.
Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto Mengungkapkan perseroan akan mengajukan hingga 70 tahun.
"Kami ajukan 70 tahun tapi sekarang ada peraturan 50 tahun. Kalau kami 70 tahun," kata dia dalam rapat virtual dengan komisi XI DPR, Selasa (17/11/2020).
Dia menjelaskan perpanjangan konsesi ini dilakukan karena sulitnya penjualan ke pihak ketiga. Hal ini karena persentase imbal hasil untuk ekonomi alias economic internal rate of return masih terlalu kecil.
Budi mengungkapkan, walaupun kecil namun sudah ada lalu lintas di ruas tol Bakauheni-Palembang dan Pekanbaru Dumai.
Menurut dia HK sudah mencarikan cash deficiency support atau fasilitas pinjaman. Seperti Bank Mega dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Budi belum menjelaskan secara detail jumlah rencana CDS tersebut.
Budi mengungkapkan untuk pembangunan tol Trans Sumatra untuk lima ruas tol sudah beroperasi sepanjang 513 kilometer. Kemudian delapan ruas masih dalam konstruksi sepanjang 643 kilometer mencapai Rp 152 triliun.
Selain itu untuk dukungan konstruksi senilai Rp 15 triliun. Jika ditotal maka jumlahnya mencapai Rp 168,24 triliun.
"Kebutuhan likuiditas yang kami perlukan adalah Rp 120 triliun, sudah tersedia hingga 2020 Rp 39,7 triliun. Sebesar Rp 27 triliun itu PMN, ada juga pinjaman Rp 31 triliun, jadi kami masih perlu PMN Rp 80,5 triliun," jelas dia.
Dia menyebut untuk kekurangan pendanaan ini juga ada dukungan dari Badan Layanan Umum (BLU) yang akan dibentuk Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebesar Rp 19 triliun selama 4 tahun.
Baca juga: Tarif Lengkap Tol Pekanbaru-Dumai |