Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) Budi Harto bercerita tantangan dalam mengelola jalan Tol Trans Sumatera. Dia mengungkapkan kendaraan yang melintas di tol ini masih sedikit.
Menurutnya hal itu bisa membawa beberapa masalah. Berikut ini 3 fakta pentingnya.
1. Rawan Kejahatan
Budi mengungkapkan salah satu tantangan yang datang adalah ancaman tindak kejahatan di jalan Tol Trans Sumatera. Pasalnya, saat ini lalu lintas kendaraan di jalan tol Trans Sumatera masih rendah alias jalannya masih sepi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini dengan berawalnya pengoperasian jalan tol ini dengan penyesuaian masyarakat kami menghadapi banyak tantangan. Jalan tol ini memang sekarang traffic-nya masih rendah. Dengan trafik yang rendah ini mengundang kejahatan," ujar Budi dalam sebuah webinar, Rabu (25/11/2020).
Untuk menanggulangi masalah ini pihaknya menyediakan patroli keamanan rutin. Kemudian untuk kenyamanan pengguna jalan pihaknya juga menyediakan fasilitas penyelamatan, kesehatan, hingga pengamanan kendaraan.
"Oleh karena itu kami menyediakan patroli tiap saat, sehingga para pengguna tol ini akan aman dari gangguan keamanan di sekitar tol. Kami juga menyediakan fasilitas penyelamatan, kesehatan, dan juga pengamanan kendaraan," ujar Budi.
2. Truk Obesitas Bikin Jalan Rusak
Selain ancaman kejahatan karena sepinya jalan Tol Trans Sumatera, dia juga mengungkapkan masih banyak truk-truk obesitas alias truk ODOL yang melewati jalan tol.
Menurutnya, kendaraan dengan kapasitas yang berlebihan seperti ini bisa membuat jalan tol cepat rusak. Kerugian lainnya adalah mengancam keselamatan pengguna jalan tol lainnya.
"Adanya truk-truk yang besar, istilahnya adalah ODOL, over dimension over load. Ini merusak jalan tol dan juga mengancam keselamatan pengguna tol. Karena keberadaannya ini tidak standar dengan desain jalan tol ini," ujar Budi.
3. Progres Tol Trans Sumatera
Budi mengatakan pihaknya mencatat saat ini sudah ada 513 km jalan tol Trans Sumatera yang sudah tersambung. Pihaknya sedang mengerjakan tambahan 614 km jalan tol lagi di Sumatera.
"Saat ini telah beroperasi sepanjang 513 km dan sedang dibangun 614 km," ujar Budi.
Budi menargetkan 614 km jalan tol Trans Sumatera yang sedang dibangun ini bisa selesai di 2022.
"614 km ini akan kami selesaikan pada tahun 2022. Saya kira akan dimulai juga ruas-ruas yang lain," ungkap Budi.
(ara/ara)