Jakarta -
Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus menggenjot pembangunan infrastruktur meski di tengah kondisi pandemi saat ini. Jalan bebas hambatan alias tol adalah salah satunya. Beberapa ruas tol ditarget siap diresmikan dan beroperasi akhir tahun ini. Setelah itu, beberapa ruas tol lainnya menyusul untuk dibangun mulai tahun depan.
Sudah ada sederet tol yang disiapkan untuk memasuki tahap konstruksi mulai tahun depan.
Berdasarkan data yang diterima detikcom dari Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur PU dan Perumahan Kementerian PUPR, Eko D Heripoerwanto, setidaknya ada 12 tol yang siap dibangun pada 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut daftarnya:
Kuartal I-2021:
1. Tol Yogyakarta-Bawen
2. Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap
Kuartal III-2021:
1. Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg
2. Tol Bogor-Serpong via Parung
3. Tol Semanan-Balaraja
4. Tol Akses Patimban
5. Tol Sentul Selatan-Karawang Barat
6. Tol Semarang Harbour
7. Tol Gilimanuk-Mengwi
Kuartal IV-2021:
1. Tol Mamminasata
2. Tol Cikunir-Karawaci
3. Tol Cikunir-Ulujami.
Lanjut ke halaman berikutnya>>>
Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian mengatakan sebagian besar rencana pembangunan tol tersebut ditargetkan akan menggunakan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).
"Sudah kami susun rencananya dan backbone jalan bebas hambatan ini yang sebagian besar akan dilakukan menggunakan KPBU jadi akan menjadi jalan tol. Jadi ini kami sampaikan rencana program jalan tol kita dalam rencana kami adalah 18,8 ribu kilometer," ungkap Hedy dalam rapat kerja bersama DPR yang disiarkan pada akun Facebook Komisi V DPR, Senin (14/9/2020).
Hedy menjelaskan alasan pemerintah membangun jalan tol untuk mengejar target konektivitas. Targetnya dengan ada jalan tol kecepatan perjalanan bisa mencapai 100 kilometer per 1,5 jam.
"Kami sudah membuat rencana umum jalan bebas hambatan dalam horizon yang bisa kami prediksikan. Kenapa kita perlu merancang jalan bebas hambatan ini, karena untuk mencapai target konektivitas 1,5 jam per 100 kilometer," sambungnya.
Dalam bahan paparan Hedy, disebutkan pemerintah menargetkan pembangunan jalan tol sepanjang 18.850 kilometer. Lalu, 2.166 kilometer di antaranya sudah beroperasi.
Kemudian, sekitar 2.000 kilometer lagi sedang disiapkan pengadaan tanahnya dan ada juga yang sudah masuk tahap konstruksi. Sementara sisanya, atau sekitar 14.500 kilometer lagi sedang dalam tahap perencanaan.
Masih dalam bahan paparannya, dalam rencana jangka pendek, atau tepatnya pada tahun 2020 hingga 2024, pemerintah menargetkan akan ada 2.724 kilometer tol yang beroperasi. Hingga kini baru ada 72,8 kilometer yang beroperasi.