Pelabuhan Penghubung Segitiga Emas Bali Dibangun, Telan Rp 398 M

Pelabuhan Penghubung Segitiga Emas Bali Dibangun, Telan Rp 398 M

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Sabtu, 12 Des 2020 21:10 WIB
Menhub Budi Karya peletakan batu pertama proyek Pelabuhan Sanur
Foto: Dok. BKIP Kemenhub: Menhub Budi Karya meletakan batu pertama proyek Pelabuhan Sanur
Jakarta -

Pelabuhan Laut Sanur di Bali resmi dibangun. Dimulainya proyek ini ditandai peletakan batu pertama (groundbreaking) oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Gubernur Bali Wayan Koster.

Setelah rampung, Pelabuhan Sanur akan menghubungkan kawasan yang dikenal dengan sebutan Segitiga Emas yaitu Sanur, Nusa Penida, dan Nusa Ceningan.

"Hari ini kita menjalankan amanah Bapak Presiden Jokowi untuk memastikan bahwa Bali adalah tujuan wisata utama. Kehadiran Pelabuhan Sanur akan menciptakan konektivitas yang baik antara wilayah di Bali yang bisa menjadi tambahan tujuan wisata, sehingga para turis bisa berlibur lebih lama di Bali," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/12/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Sanur dilakukan dalam periode Tahun Anggaran 2020 - 2022. Anggarannya bersumber dari APBN sebesar Rp 398 miliar.


Pelabuhan Sanur berfungsi sebagai simpul transportasi laut untuk penyeberangan kapal-kapal kecil ke wilayah pulau-pulau seberang Bali. Seperti Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Ceningan dan Pulau Nusa Lembongan, serta Pulau Gili Terawangan Lombok Nusa Tenggara Barat.

ADVERTISEMENT

Kondisi saat ini di Sanur tidak memiliki pelabuhan sehingga para penumpang yang akan naik dan turun di lokasi mesti turun ke air di pinggir laut dengan kondisi basah. Dengan keberadaan fasilitas pelabuhan, diharapkan dapat meningkatkan keselamatan dan kenyamanan para penumpang.

Langsung klik halaman selanjutnya

Selain membangun infrastruktur Pelabuhan Sanur, ke depannya Budi Karya ingin ada upaya peningkatan sarana kapal penyeberangan dengan penerapan skema buy the service.

Melalui skema ini, nantinya para operator kapal penyeberangan yang ada sekarang bisa mendapatkan subsidi, sehingga dapat lebih meningkatkan kualitas kapal penyeberangannya.

"Saya yakin kita juga bisa lengkapi dengan buy the service jadi kita mensubsidi masyarakat yang ada di sini untuk mengadakan kapal-kapal yang berkeselamatan, kapal yang pantas untuk pariwisata," ungkap Budi Karya.

Pembangunan fasilitas laut meliputi Revetment (Talud), Breakwater, Pengerukan, Dermaga Apung dan pembangunan Fasilitas Darat meliputi Gedung Terminal, Ruang Genset, Pos Jaga, Bale Bengong, Tempat Ibadah (Padmasana), Bengkel Pemeliharaan Fasilitas Pelabuhan (Gudang), Fasilitas Penampungan Limbah, Ruang Terbuka Hijau, Parkir, Gapura, Jalan Pelabuhan, Pagar Pelabuhan dan Sign Post.

Sedangkan untuk fasilitas darat akan dibangun di atas tanah seluas 7.403 meter persegi dengan dimensi sesuai Rencana Induk Pelabuhan. Untuk ketersediaan lahan pembangunan terminal pelabuhan laut Sanur seluas 7.410 meter persegi.

(hns/hns)

Hide Ads