Luhut Minta Kontraktor Kereta Cepat RI Belajar dari China, Kenapa?

Luhut Minta Kontraktor Kereta Cepat RI Belajar dari China, Kenapa?

Danang Sugianto - detikFinance
Rabu, 16 Des 2020 08:30 WIB
Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar (Andika-detikcom)
Foto: Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar (Andika-detikcom)
Jakarta -

Dia mengungkapkan banyak masalah yang bisa terjadi pada proyek kereta cepat Jakarta Bandung. Mulai dari investasi, pembebasan lahan, hingga hubungan dengan masyarakat.

Kereta cepat Jakarta Bandung sendiri dibangun dengan kerja sama dengan beberapa kontraktor China. Luhut meminta koordinasi dengan pihak China dalam proyek ini harus ditingkatkan.

"Kita harus belajar dari Tiongkok, mereka begitu cepat bekerja. Saya paham betul isu investasi, pembebasan lahan, masalah kontruksi, dan hubungan masyarakat sangat kompleks. Makanya kerja sama yang baik ini, dengan koordinasi baik ini, bisa dipecahkan semua masalah untuk mencari jalan ke depan," kata Luhut dalam acara peresmian tunnel Halim kereta cepat Jakarta Bandung, Selasa (15/12/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luhut pun sempat bercerita pada awal proyek ini dibangun, dirinya masih menjadi Kepala Staf Presiden. Semenjak saat itu pun sudah banyak perubahan yang terjadi pada proyek kereta cepat.

"Saya ingat betul awal proyek dibangun, itu saya masih jadi Kepala Staf Presiden, dan memang banyak perbedaan sana sini, tapi itu harus dilakukan. Dengan kerja sama yang baik dengan teman-teman Tiongkok proyek bisa lanjut seperti ini," kisah Luhut.

ADVERTISEMENT

Luhut pun mengingatkan masih banyak pekerjaan yang menanti proyek kereta cepat. Mulai dari menyambungkan jalur hingga menyiapkan operasionalnya.

"Yang tidak kalah menantang sudah menanti diselesaikan di depan kita. Ini kita harus hubungkan pilar demi pilar, susun rel jadi jalur, siapkan serangkaian sertifikasi, siapkan operasi (kereta cepat), itu adalah pekerjaan yang menanti," kata Luhut.

Selain Luhut, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga berpesan sesuatu kepada kontraktor kereta cepat. Apa itu?

Basuki berpesan agar Konsorsium Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyiapkan antisipasi banjir imbas dari proyek kereta cepat Jakarta Bandung. Dia menegaskan, kejadian banjir yang dipicu oleh proyek kereta cepat seperti di awal tahun ini tidak boleh terjadi lagi.

"Khususnya juga dalam menghadapi musim hujan di tahun baru 2020-2021. Saya berharap tidak terjadi lagi banjir yang terjadi di jalan tol," ujar Basuki dalam sambutannya lewat video di acara yang sama.

Basuki pun mengingatkan agar KCIC tetap menjaga lingkungan sekitar lokasi proyek, pasalnya proyek ini bersinggungan dengan pemukiman dan juga infrastruktur lainnya.

"Penting juga untuk menjaga lingkungan, karena ini lewati pemukiman dan infrastruktur lainnya seperti LRT dan jalan tol," kata Basuki.

Basuki juga meminta KCIC bisa bekerja lebih baik dan rapih dalam mengerjakan konstruksi kereta cepat. Dia juga menegaskan agar protokol kesehatan tetap dilakukan pada lokasi proyek.

"Ke depan konsorsium pelaksana kereta cepat Jakarta Bandung agar tetap semangat kerja lebih baik dan lebih rapih dan menerapkan protokol kesehatan," tegas Basuki.

Direktur Utama KCIC Chandra Dwiputra sendiri mengatakan tahun ini pihaknya sudah bersiap diri untuk mengantisipasi banjir. Menurutnya, KCIC, Kementerian PUPR, dan Kementerian Perhubungan sudah membentuk sebuah tim untuk berkoordinasi dan mengantisipasi banjir yang bisa terjadi.

"Tahun lalu kan kurang koordinasi, meski kita semua ini sudah masing-masing bersiap. Kali ini, kita sudah buat PMO pelaksana manajemen untuk antisipasi. Ini sudah berjalan, ketuanya dari PUPR, saat ini berjalan koordinasinya cepat sekali. Ada tim dari Jasa Marga juga," ujar Chandra.


Hide Ads