PT MRT Jakarta berencana untuk mencaplok sebagian kepemilikan dari PT Kereta Commuter Indonesia (KCI). KCI sendiri adalah anak usaha PT KAI yang mengoperasikan kereta commuter line Jabodetabek.
Hingga kini MRT Jakarta dan KAI masih melakukan proses due diligence alias uji tuntas untuk rencana tersebut. Pihaknya didampingi konsultan PricewaterhouseCoopers (PwC) dan BPKP.
"Kami masih dalam proses due diligence, menghitung semua dibantu dibantu konsultan internasional mendampingi ini. Kita masih dalam proses transaksi, jadi ini kan corporate transaction eloknya diumumkan saat sudah selesai semua prosesnya," ujar Dirut MRT Jakarta William Sabandar dalam forum jurnalis, Selasa (5/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diberitakan sebelumnya, MRT Jakarta akan mencaplok 51% saham KCI. Hal ini dilakukan dalam rangka membuat pengintegrasian transportasi di Jabodetabek.
Rencana tersebut sudah diawali dengan pembentukan perusahaan patungan antara MRT dan KAI, perusahaan itu akan menjadi operator pengintegrasian seluruh transportasi berbasis rel di Jakarta namanya PT Moda Integrasi Jabodetabek (MITJ).
"Kami sepakat membentuk perusahaan patungan, ini subholding yang akan melakukan integrasi transportasi. Sekarang terbentuk namanya PT Moda Integrasi Jabodetabek, untuk mengoperasikan integrasi seluruh transportasi basis rel di Jabodetabek," ujar William.
"2020 kemarin perusahaan terbentuk, 2021 ini proses akuisisi saham KCI oleh MRT Jakarta, jadi nanti ada joint venture secara resmi," ujarnya.
Nantinya, perusahaan patungan itu juga bekerja sama untuk membuat integrasi transportasi di berbagai stasiun yang ada di Jakarta. Selain itu, akan ada pengintegrasian tarif dan dan bentuk ticketing pada seluruh layanan transportasi berbasis rel di Jakarta.
(ara/ara)