Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendapatkan beban realokasi anggaran dari Kementerian Keuangan. Menurut Menteri PUPR
Basuki Hadimuljono pihaknya diminta 'menyunat' anggaran sebesar Rp 17,9 triliun dari pagu 2021 untuk kebutuhan penanganan pandemi COVID-19.
"Pada 12 Januari 2021, yang suratnya baru kami terima kemarin sore, surat Menteri Keuangan tentang realokasi dan refocusing belanja kementerian, di Kementerian PUPR dibebankan refocusing dari Rp 149,8 triliun di 2021 dilakukan penghematan belanja rupiah murni Rp 17,9 triliun," ungkap Basuki dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, Kamis (21/1/2021).
Sejauh ini, Kementerian PUPR belum merevisi anggarannya dengan beban realokasi tersebut. Meski begitu, ia memastikan refocusing anggaran itu tidak bakal mengganggu proyek pembangunan Kementerian PUPR tahun ini. Lantaran, kebanyakan proyek yang digenjot tahun ini merupakan proyek bawaan (carry over) tahun lalu yang pelaksanaannya pun tertunda gegara pandemi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemungkinan, refocusing anggaran tersebut akan dilakukan pada belanja perjalanan dinas, rapat, dan kajian yang masih bisa ditunda pelaksanaannya tahun depan.
"Bu Menteri Keuangan sudah sampaikan kalau ada yang di-refocusing tahun ini maka nanti akan ada yang dibiayai pada 2022, sehingga program prioritas tetap kami kawal," tuturnya.
Untuk diketahui, tahun ini total pagu anggaran Kementerian PUPR harusnya mencapaiRp 149,8 triliun. Bila dilakukan realokasi hingga Rp 17,9 triliun, maka pagu anggaran PUPR tahun ini hanya Rp 131,9 triliun masih lebih tinggi sedikit dari anggaran tahun lalu yang sebesar Rp 103,78 triliun. Itu pun ada sisa anggaran Rp 6,3 triliun yang tak terserap tahun lalu.
Untuk itu, meski ada tuntutan realokasi, Basuki optimis seluruh proyek infrastruktur PUPR tidak akan terganggu pembangunannya.
Sejauh ini, Kementerian PUPR telah merealisasikan anggaran 2021 sebesar Rp 5,1 triliun atau setara 3,43% dari total pagu anggaran. Targetnya, serapan anggaran pada akhir Januari 2021 bisa mencapai Rp 14,8 triliun setara 9,9% dari pagu anggaran.
Lalu, ditargetkan bertambah di Februari 2021 yakni menjadi Rp 21,9 triliun atau 14,6% dari pagu anggaran. Jadi, pada kuartal I-2021 nanti ditargetkan realisasinya sebesar Rp 29,9 triliun atau 20% dari total pagu anggaran 2021.
Sementara itu, perkembangan pembangunan fisik sejumlah proyek PUPR kini sudah mencapai 6,17%.
(eds/eds)